
Air sebagai sumber kehidupan sangat tergantung pada kondisi lingkungan di bumi, dalam kata lain lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjaga cadangan air bersih untuk masa depan manusia.
Tidak ada yang pernah tahu dengan apa yang akan terjadi dengan masa depan bumi ini, tetapi kondisi bumi dimasa depan sebenarnya sudah dapat terlihat dengan apa yang dilakukan manusia dimasa sekarang. Walaupun bumi di permukaannya berisi hampir 70% air, namun mungkin hanya 5 – 10% saja yang bisa dikonsumsi dari jumlah keseluruhan air yang ada di bumi ini.
Mengingat Kembali Teori Dasar Siklus Air di Bumi
Teori siklus air di bumi sebenarnya pernah kita pelajari semenjak duduk di bangku sekolah dasar, tetapi kita seperti melupakan bagaimana siklus air itu sangat berarti untuk manusia. Air yang menguap menjadi gumpalan awan terbawa angin, dikarenakan semakin beratnya gumpalan awan yang berisi H2O sebagai senyawa air, akhirnya air turun ke bumi dalam bentuk butiran-butiran air hujan. Lalu selanjutnya air tersebut sebagian ada yang menyerap ke dalam tanah, sedangkan sebagian lagi mengalir di permukaan bumi melalui aliran sungai dan kembali ke laut atau danau.
Teori dasar tersebut sebenarnya sudah kita ketahui semenjak duduk di bangku sekolah dasar, namun sebenarnya yang sangat penting dan diabaikan dari siklus air ini adalah bagaimana kondisi permukaan bumi ketika menampung butiran air hujan tersebut. Jawaban sebenarnya sangatlah sederhana, yaitu sangat pentingnya peranan vegetasi tanaman ketika siklus air memasuki tahapan ini.
Vegetasi tanaman memiliki peranan yang sangat penting ketika siklus air memasuki phase ini, dimana kelanjutan air sangat ditentukan dari kondisi vegetasi di suatu wilayah. Jika suatu wilayah (terutama dataran tinggi) memiliki vegetasi yang baik, maka air akan meresap kedalam tanah dan selanjutnya akan tersimpan di dalam lapisan akuifer yang berfungsi sebagai lapisan penyimpan cadangan air. Sedangkan jika suatu wilayah memiliki vegetasi yang buruk, maka air hanya akan menjadi sebuah aliran deras yang mengalir ke dataran rendah dan selanjutnya justru akan menimbulkan suatu bencana, seperti banjir dan banjir bandang.
Dari kondisi yang pertama, air selanjutnya akan mengalir melalui mata air dan aliran sungai secara alami, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai sumber air bersih dan sebagai cadangan air yang tersimpan di dalam lapisan akuifer ketika musim kemarau tiba. Sedangkan dari kondisi kedua tersebut kini mulai dirasakan kerugiannya, seperti yang mulai sering terjadi di beberapa wilayah pada beberapa tahun belakangan ini. Jadi pada dasarnya siklus air di bumi ini adalah proses alam yang tidak dapat dihindari, selanjutnya tinggal bagaimana kita menjaga kondisi alam agar air menjadi sebuah sumber kehidupan, bukan menjadi sebuah bencana yang menimbulkan banyak korban.

Upaya Agar Air Sebagai Sumber Kehidupan Dapat Tetap Terjaga
Tuhan sudah menciptakan alam sedemikian rupa dan satu sama lainnya akan saling ketergantungan. Air agar dapat menjadi sumber kehidupan yang tidak akan habis di bumi ini, memerlukan peranan tumbuhan untuk membantu agar dapat menyerap kedalam lapisan bawah tanah dan terolah secara alami sehingga menjadi air yang bermanfaat. Namun jika tidak ada tanaman yang menbantu, maka air hanya akan mengalir secara deras untuk kembali ke laut lepas dan bercampur dengan unsur-unsur yang membuat air menjadi tidak dapat dikonsumsi langsung, seperti asam dan garam. Jadi sudah pasti manusia yang memerlukannya mempunyai peranan yang sangat penting disini, salah satunya adalah menjaga lingkungan agar tetap terjaga kelestariannya. Jika memang di suatu wilayah memiliki vegetasi yang buruk, maka tindakan penghijauan adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan.
Melalui tema lingkungan hidup dunia tahun ini yaitu “Restore Our Earth” sepertinya dunia mulai sadar betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup di bumi ini. Bukan hanya berdampak pada air sebagai salah satu sumber kehidupan, tetapi berdampak juga pada sumber kehidupan lainnya, seperti udara dan suhu bumi. Semua sumber kehidupan yang diperlukan oleh manusia, pada akhirnya tergantung dari kesadaran manusia-nya itu sendiri untuk menjaga segala rangkaian yang ada di dalamnya.
Sumber artikel : Alevizone Stories
Lihat produk menarik di : Alevizone Store
RECOMMENDED STORIES
Jaket Jeans Wrangler Direkomendasikan untuk Anda yang Ingin Bergaya Maskulin Klasik
Jaket jeans dari wrangler memang didesain dengan kesan klasik, tetapi…
Read MoreMenikmati Indahnya Sunset dari Ujung Utara Pulau Kalimantan
Kalimantan Utara adalah sebuah provinsi muda di Indonesia yang masih…
Read MoreUB Cargo Pants – Celana Cargo Adidas yang Terlihat Sportif dan Berkesan Energik
“Celana cargo adidas ini memiliki desain yang cukup sederhana dan…
Read MorePilihan Motor Retro Klasik dari Pabrikan Asal Jepang
Motor retro klasik saat ini banyak diminati oleh kaum Pria,…
Read MoreMobil atau Garasi, Mana yang Lebih Didahulukan?
Mobil atau garasi, mana yang lebih didahulukan? Pertanyaan ini seharusnya…
Read MoreBirkenstock, Pelopor Merek Alas Kaki dalam Urusan Ramah Lingkungan
Birkenstock sangat memahami betapa pentingnya kenyamanan sebuah alas kaki untuk…
Read More