fbpx

Andai Saja Praktisi dan Akademisi Bersatu untuk Menyelamatkan Lingkungan

andai-saja-praktisi-dan-akademisi-bersatu-menyelamatkan-lingkungan

Akademisi dan praktisi seperti dua mata uang yang berbeda, walaupun kedua istilah untuk profesi ini memiliki dasar keilmuan yang sama. Akademisi biasanya memecahkan suatu masalah menggunakan teori-teori yang sudah ada, sedangkan praktisi lebih menerapkan pelaksanaan langsung di lapangan. 

Ketika dua orang ahli dengan bidang keilmuan yang sama berjalan bersama, lalu menemukan suatu permasalahan dalam perjalanan, pasti mereka akan mempunyai cara yang berbeda dalam menyelesaikannya. Akademisi dalam menyelesaikan permasalahan tentu akan berdasarkan teori-teori dari ilmu yang dikuasainya, namun tidak melihat kondisi langsung dan keseluruhan dari sebuah permasalahan. Berbeda dengan seorang akademisi, seorang praktisi dalam menyelesaikan suatu permasalahan biasanya lebih mengutamakan penerapan dengan melihat kondisi langsung dan keseluruhan dari permasalahan, walaupun dasarnya adalah teori dari ilmu yang dikuasainya. 

Dasar Perbedaan dari Akademisi dan Praktisi

Seperti yang sudah diketahui, akademisi ialah orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, pada umumnya ber-profesi sebagai tenaga pengajar, seperti dosen atau guru. Pendidikan yang dimiliki oleh akademisi umumnya cukup tinggi, bahkan hingga tingkat seorang Profesor, selain itu para akademisi ini dituntut untuk benar-benar “kompeten” dalam bidang keilmuan yang didalaminya. Para akademisi biasanya akan selalu menjalani segala proses berdasarkan teori yang sudah ada dari sebuah pekerjaan atau penyelesaian suatu masalah, walaupun ada kalanya hal itu tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan.

Lain halnya dengan seorang praktisi, walaupun memiliki dasar ilmu yang sama dengan seorang akademisi, namun seorang praktisi lebih banyak dalam menerapkan ilmu dan segala kemampuan pendukung lainnya dalam profesi yang dijalankannya. Walaupun teori sebagai dasar dalam penerapan di lapangan, namun para praktisi lebih memilih cara kerja praktis yang disesuaikan dengan kondisi langsung di lapangan, intinya para praktisi lebih mengutamakan hasil daripada proses dari suatu pekerjaan atau penyelesaian masalah. Selain itu para praktisi cenderung lebih memilih mengabaikan beberapa proses yang dianggap tidak efektif dan tidak praktis.  

Andai Saja Praktisi dan Akademisi Bersatu untuk Menyelamatkan Lingkungan

Banjir bandang yang belakangan ini sering terjadi di Kota Bandung dan sekitarnya merupakan suatu pertanda jika lingkungan di sekitar tersebut ada masalah serius yang perlu diperbaiki dan dibenahi. Bagi orang Bandung asli atau yang telah lama tinggal di Kota Bandung dan sekitarnya sangat paham dengan sejarah banjir di Kota Bandung, sehingga dengan kehadiran banjir bandang yang menyusur hingga di dalam Kota Bandung sangat mengherankan dan mengejutkan. Bukan hanya Kota Bandung, karena fenomena ini juga terjadi pada kota-kota dan daerah lainnya di Indonesia.

Indonesia memiliki banyak Universitas atau Perguruan Tinggi yang berisi akademisi dalam bidang ilmu lingkungan atau ilmu pendukung yang berhubungan dengan lingkungan dan paham dengan teorinya. Sementara itu para praktisi yang bergerak dalam bidang sejenis juga sudah ada, bahkan hingga membentuk sebuah organisasi lingkungan, salah satu yang cukup eksis dalam hal ini adalah WALHI.

Sebenarnya pemerintah Indonesia bisa saja membuat sebuah lembaga yang khusus menangani lingkungan, jika sangat peduli dengan isu lingkungan yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia. Jika memang sudah ada lembaga tersebut, maka perlu adanya dukungan penuh dari pemerintah. Lembaga tersebut berisi para akademisi dan praktisi, sehingga bisa saling mendukung satu sama lainnya untuk menyelesaikan isu lingkungan yang ada.

Akademisi memiliki teori dasar mengenai lingkungan, sedangkan praktisi memiliki data-data dan sangat paham dengan kondisi yang terjadi di lapangan, sehingga jika keduanya dapat bersatu dan duduk bersama dalam sebuah lembaga untuk menyelesaikan masalah atau isu lingkungan yang terjadi, maka akan menjadi sebuah kekuatan baru yang akan memberikan banyak manfaat untuk kemaslahatan orang banyak.

Banjir bandang yang terjadi di salah satu ruas jalan Kota Cimahi

Harus diakui, jika isu lingkungan yang tengah terjadi di Indonesia merupakan masalah bersama, bukan hanya orang-orang yang seharusnya bertanggung jawab dan memiliki wewenang untuk mengatur semuanya. Kolaborasi antara akademisi dan praktisi yang berada dalam satu organisasi atau lembaga untuk menyatukan pengetahuan teori dan pengalaman berbeda mungkin dapat menjadi sebuah solusi, namun harus juga didukung dengan kebijaksanaan yang jelas dan jauh dari unsur politik, karena semua ini untuk kepentingan kemanusiaan.

Sumber artikel : Alevizone Stories

Lihat produk menarik di : Alevizone Store

RECOMMENDED STORIES

Alevizone.com

Cyber Media & Online Store for Men’s Lifestyle

Copyright 2019