
Rare earth elements atau “elemen tanah jarang” selama ini telah diabaikan keberadaannya, padahal material ini jika dapat dikelola dengan baik akan menjadi harta karun yang tidak terduga, karena bernilai ekonomis dan sangat dibutuhkan dalam kemajuan teknologi.
Selama ini kita terbuai dengan mineral-mineral logam bernilai ekonomis yang umum digunakan untuk kepentingan industri, seperti emas, nikel, timah, besi, aluminium, tembaga dan perak. Padahal mineral-mineral logam tersebut keberadaannya bersamaan dengan elemen-elemen logam lainnya yang memiliki nilai ekonomis. Amerika dan China adalah dua negara yang memiliki stock atau cadangan rare earth elements dengan jumlah terbesar di dunia. Padahal selama ini Indonesia banyak me-ekspor mineral logam di dalam bijih berupa raw material yang mengandung rare earth elements dalam jumlah yang sangat banyak.
Rare earth elements selama ini keberadaannya di Indonesia sudah diabaikan, mungkin karena kita terlalu terbuai dengan kekayaan mineral-mineral logam utama yang umum digunakan di dalam industri. Rare earth elements sendiri pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia dan mineralogi bernama Gadolin pada sekitar tahun 1794. Seiring dengan bertambahnya waktu dan penemuan-penemuan baru pada unsur-unsur yang terkandung di dalam rare earth elements ini, maka sampai dengan saat ini telah berhasil ditemukan sebanyak ± 17 unsur mineral yang terkandung di dalamnya, beberapa diantaranya adalah yttrium, ytterbium, terbium, erbium, gadolinium, holmium, thulium, scandium, lutetium dan tantalum.
Keberadaan Rare Earth Elements di Bumi
Rare earth elements keberadaannya cukup melimpah dan tersebar di kerak bumi, namun karena karakteristik geokimia-nya, rare earth elements sedikit sekali ditemukan dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga masih banyak yang menganggap jika unsur-unsur elemen ini tidak memiliki nilai ekonomis.
Rare earth elements ini tidak ditemukan berupa unsur bebas dalam lapisan kerak bumi, namun unsur-unsur ini ditemukan dalam bentuk paduan senyawa kompleks. Rare earth elements yang banyak ditemukan di dalam kerak bumi dan telah banyak dimanfaatkan untuk kepentingan industri diantaranya adalah bastnaesit, monazit, xenotime dan zircon.
Untuk dapat memperoleh mineral-mineral tersebut dapat dilakukan dengan mudah dan biasanya tercampur dengan mineral-mineral logam utama, seperti di Kepulauan Bangka Belitung yang berasosiasi dengan timah yang terendapkan bersamaan dengan kuarsa hasil lapukan dari batuan granit. Sedangkan untuk zircon sendiri telah banyak ditambang oleh masyarakat di Indonesia secara manual, terutama di daerah Kalimantan tengah yang berada di dalam endapan pasir kuarsa.

Pemanfaatan Rare Earth Elements
Unsur-unsur yang ada di dalam rare earth element sudah banyak digunakan untuk berbagai macam produk, karena hal itu yang membuat pesatnya perkembangan teknologi dibidang ilmu material batuan atau tanah. Unsur-unsur di dalam rare earth element sangat berperan dalam melahirkan teknologi-teknologi baru, diantaranya adalah di bidang elektronika dan listrik.
Mobil hybrid merupakan salah satu perkembangan teknologi yang cukup fenomenal di bidang automotif, dan material pendukung untuk mewujudkan mobil hybrid diantaranya terkandung di dalam unsur-unsur dari rare earth elements ini. Di dalam dunia metalurgi unsur-unsur di dalam rare earth elements ini digunakan untuk pembuatan baja high strength, low alloy, baja karbon tinggi, super alloy dan stainless steel. Kelebihan dari unsur-unsur yang berada di dalam rare earth mineral yang paling umum dapat dimanfaatkan adalah kemampuan untuk meningkatkan kekuatan, kekerasan dan ketahanan terhadap panas pada material logam.
Rare earth elements atau elemen tanah jarang keberadaannya bisa saja ada di sekitar rumah atau pemukiman tempat tinggal kita, namun kita tidak menyadarinya karena pengetahuan kita dalam hal ini mungkin saja tidak ada atau terbatas. Sebagai petunjuk umum yang mudah dikenali dari ciri-ciri jika material tanah mengandung unsur-unsur yang ada di dalam rare earth elements adalah seperti yang banyak dijumpai di Kepulauan Bangka Belitung atau Kalimantan Tengah, yaitu pada umumnya mengandung banyak mineral kuarsa hasil endapan dari lapukan batuan granit.
Jika tanah di pemukiman rumah atau kebun Anda memiliki ciri-ciri tersebut, maka coba saja dibawa ke laboratorium analisa mineral untuk dapat mengetahui unsur-unsur yang terkandung di dalamnya, siapa tahu ada sumberdaya rare earth elements dengan jumlah deposit yang bernilai ekonomis.
Sumber artikel : Alevizone Stories
Lihat produk menarik di : Alevizone Store
RECOMMENDED STORIES
Hobi Ekstrem Menantang Maut untuk Para Pria Pecinta Adrenalin – Bagian Pertama
Kaum Pria pecinta adrenalin akan selalu ingin tampil beda dengan…
Read MoreIde Kreatif Merekondisi Barang Lama Sesuai dengan Keinginan Sendiri
“Merekondisi barang lama yang hampir sudah tidak dapat digunakan lagi…
Read MoreBerjalan Kaki, Olahraga Sederhana yang Memberikan Banyak Manfaat
Manfaat berjalan kaki secara rutin sebenarnya hampir semua orang dewasa…
Read MoreYang Muda di Tahun 90’an Pasti Punya Kenangan dengan Beberapa Merek Handphone Ini
Tahun 90’an sangat berbeda dengan saat ini, kemajuan teknologi yang…
Read MoreKarena Corona Kini Masker Sepertinya Sudah Menjadi Sebuah Trend Fashion Baru
Karena corona kini masker sudah menjadi sebuah trend yang wajib…
Read MoreDr. Martens, Sepatu Boots Kulit Kebanggan Komunitas Punk Skin Head
Memiliki model rambut pelontos, bertubuh kurus, menggunakan celana jeans, kaos…
Read More