Banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah Kota Bandung terjadi pada beberapa tahun belakangan ini, bisa dibilang ini adalah kejadian yang tidak biasa dan luar biasa. Bayangkan saja kejadian ini terjadi di beberapa ruas jalan tengah Kota dan di beberapa sungai yang bisa dibilang masih berada di dalam Kota
Alam atau hujan deras adalah kambing hitam yang paling mudah dipersalahkan, tetapi “sebagian orang” yang menyalahkan alam, lupa dengan teori sebab akibat. Penataan fungsi wilayah yang kurang baik sebenarnya itu adalah penyebabnya dan berakibat pada kerusakan fungsi wilayah resapan, sehingga ketika hujan besar terjadi maka wilayah yang seharusnya memiliki fungsi untuk mengurangi musibah itu menjadi tidak ada artinya. Sebenarnya hampir semua orang tau dengan penyebabnya, tetapi sebagian orang-orang yang seharusnya mempunyai kewenangan untuk menangani ini baru tersadar setelah adanya kejadian..
Morfologi dan Vegetasi Kota Bandung
Secara morfologi Kota Bandung berada pada pedataran tinggi dengan elevasi atau ketinggian rata-rata ± 768 mdpl. elevasi terandah di bagian utara dengan elevasi ± 1.050 mdpl. dan elevasi terendah di bagian selatan dengan ketinggian ± 675 mdpl. baca juga: Bandung, Kota Sejuk Diantara Pegunungan yang Pernah Dijuluki Paris van Java. Jika dilihat dari kondisi morfologi secara umum, Kota Bandung bisa diibaratkan seperti sebuah mangkuk besar, dimana Kota Bandung berada di bagian tengah yang dikelilingi oleh jajaran pegunungan dan perbukitan. Letak Kota Bandung yang dikelilingi oleh pedataran tinggi pegunungan inilah yang memberikan potensi terjadinya banjir bandang, terutama kawasan utara Kota Bandung.
Seperti daerah perkotaan pada umumnya, untuk vegetasi Kota Bandung pada umumnya sudah menjadi lahan terbuka dan sebagian besar sudah berdiri bangunan. Walaupun begitu dibeberapa area Kota Bangun masih tumbuh pepohonan tua yang berfungsi sebagai taman Kota. Di wilayah Bandung bagian utara dan selatan yang sebagian merupakan wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat cukup mencengangkan, karena banyak area yang seharusnya area hijau atau daerah resapan telah berubah fungsi menjadi lahan pertanian, bangunan dan temapat wisata komersil.
Kondisi vegetasi Kota Bandung dan sekitarnya sebenarnya dapat dengan mudah kita lihat di Google Map, dari penampakan foto udara sangat terlihat jelas dimana area/zona resapan yang seharusnya berwarna hijau pepohonan tetapi yang terjadi justru berwarna coklat lahan terbuka atau putih atap bangunan.
Kebutuhan Tempat Tinggal, Pendapatan dan Pariwisata Kota / Kab. Bandung
Tidak dapat dipungkiri lagi, berbanding lurus dengan jumlah penduduk maka kebutuhan akan tempat tinggal akan mengikuti jumlah penduduk suatu daerah. Bandung adalah salah satu Kota di Indonesia yang memiliki kepadapatan jumlah penduduk, dengan jumlah penduduk sebanyak 2.575.478 jiwa dan luas area 167,31 km² maka perkiraan kepadatan Kota Bandung ialah 14.897,76/km² (data kependudukan kota bandung 2018, sumber: DISDUKCAPIL Kota Bandung).
Awal mulanya Bandung dirancang untuk kawasan pertanian dan peristirahatan namun seiring berjalannya waktu dan urbanisasi, Bandung berkembang menjadi Kota Industri, Bisnis dan Pariwisata. Tuntutan kebutuhan tempat tinggal di Kota Bandung menjadikan sebagian warga Kota Bandung memilih untuk memiliki rumah di pinggiran Kota Bandung, termasuk di utara Kota Bandung yang menjadi zona resapan. Begitupun dengan pertanian yang awalnya berada di Bandung, pelan-pelan mulai bergeser ke kaki-kaki pegunungan di sekitar Kota Bandung yang sebenarnya itu dapat berdampak pada pembukaan lahan baru.
Lahan-lahan yang telah terbuka untuk kebutuhan lahan pertanian, masih memiliki keindahan alam khas Kota Bandung. Keindahan alam tersebut mendorong investor untuk mendirikan arena pariwisata diatas lahan pertanian yang telah terbuka, bahkan para developer mengambil keuntungan kondisi ini untuk membangun perumahan-perumahan dengan jaminan udara dingin keindahan alam khas suasana pegunungan.
Gambar diambil dari Google Map
Ijin Sebelum Memanfaatkan Lahan untuk Kepentingan Bisnis
Para petani, developer perumahan dan investor tentunya memerlukan ijin pada pemerintah daerah setempat (sebagai penanggung jawab wilayah) untuk dapat menjalankan programnya. Sebelum mengeluarkan ijin, PEMDA seharusnya telah melakukan study kelayakan atau setidaknya melakukan riset dengan dampak yang akan ditimbulkan baik itu dampak positif atau dampak negatif.
Yang terjadi adalah ijin dikeluarkan sepertinya tidak melihat dampak yang akan terjadi, sebagai suatu contoh adalah pengembangan pariwisata di utara Kota Bandung yang umumnya masuk kedalam wilayah Kabupaten Bandung Barat sepertinya hanya sekedar ijin administrasi saja, sehingga aspek teknik dan lingkungan sudah diabaikan. Bagi para investor atau developer sebenarnya hanya mengikuti dengan apa yang disarankan dan diarahkan oleh Pemerintah Daerah Setempat sebagai pemegang kebijaksanaan, dalam kata lain mereka akan bekerja tergantung dari ijin yang dikeluarkan.
Tindakan Perbaikan Segera untuk Mencegah Terjadi Kembali
Saya yakin Pemerintah Daerah pasti akan melakukan tindakan segera untuk perbaikan agar kejadian ini tidak terulang kembali, karena musim hujan akan datang setiap tahunnya. Jika Pemerintah daerah lambat dalam melakukan tindakan, maka tanggung jawab berada di pundak mereka terutama bagi korban dari bencana ini. Mulai perketat ijin dan evaluasi kembali ijin-ijin yang telah dikeluarkan. Libatkan para ahli tata lahan dan lingkungan yang sudah kompeten dan berpengalaman di bidang ini.
Tindakan tegas terhadap pelanggar yang merusak kawasan resapan harus dilakukan, kembalikan area resapan yang telah rusak ke fungsi semula. Dosa aparatur pemerintahan terdahulu dan hujan deras adalah bukan solusi untuk mencari kambing hitam dari apa yang telah terjadi. Rakyat pasti akan mendukung jika itu untuk kepentingan bersama, tinggal koordinir dari program pemerintah daerah disosialisasikan dengan baik kepada rakyat. Tidak usah lagi ada saling tunjuk wilayah tanggung jawab antara Pemerintah Daerah setempat yang mempunyai kepentingan, karena bagaimanapun ini menjadi tanggung jawab bersama, termasuk Kami sebagai warga Bandung.
RECOMMENDED STORIES
Tingkatkan Beberapa Keahlian Ini, Agar Keuangan Selalu Aman
Tingkatkan beberapa keahlian ini, agar keuangan selalu aman. Terdengar klise…
Read MoreYang Tidak Disukai dan Harapan Pengendara Bermartabat Ketika Berada di Jalanan
Yang tidak disukai dan harapan pengendara bermartabat ketika berada di…
Read MoreMembangun Sikap Sportif dan Jujur dari Turnamen Olahraga Usia Dini
Membangun sikap sportif dan jujur dari turnamen olahraga usia dini…
Read MoreCara Melindungi Diri Dari Serangan Ular Piton…
Cara melindungi diri dari serangan ular piton ketika bertemu saat…
Read MoreBenarkah Gaya Hidup Hedonisme Dipengaruhi oleh Lingkungan Pergaulan?
Benarkah gaya hidup hedonisme dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan? Mungkin hanya…
Read MoreMobil atau Garasi, Mana yang Lebih Didahulukan?
Mobil atau garasi, mana yang lebih didahulukan? Pertanyaan ini seharusnya…
Read More