“Batuan bernilai ekonomis yang terdapat di bumi bisa saja ada disekitar kita, namun kadang kita tidak perduli atau kurang memperhatikannya, karena jika belum diolah dengan baik batu itu akan nampak biasa-biasa saja”
Batuan yang terdapat di bumi ini sekilas terlihat biasa-biasa saja, bahkan seperti tidak ada harganya, tetapi itu disebabkan karena ketidaktahuan atau tidak memiliki ide untuk mengolahnya. Batu-batu ini sebenarnya memiliki jumlah yang cukup banyak dan terdiri dari tiga jenis batuan sesuai dengan proses pembentukannya, yaitu batuan beku, metamorf dan sedimen.
Batuan beku merupakan batuan yang terjadi karena proses pedinginan atau pengerasan magma di permukaan bumi, sedangkan batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan atau transformasi dari batuan asalnya, dan batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena mengalami transportasi dari sumber asalnya lalu mengalami pengendapan.
Dari ketiga jenis batuan tersebut ada beberapa nama batuan yang dapat bernilai ekonomis jika dapat diolah dengan baik, walaupun ada beberapa diantaranya yang sudah dimanfaatkan dan sudah cukup populer di masyarakat.
Batu Granit
Batu granit termasuk kedalam jenis batuan beku yang cukup banyak ditemukan dipermukaan bumi ini, pada umumnya batuan ini memiliki tingkat kekerasan sangat tinggi dan bertekstur penampakan butiran mineral pembentuknya, berupa kuarsa, feldspar, amfibol, serta campuran mineral utama yang terdiri dari kuarsa dan feldspar.
Mineral-mineral yang terdapat di batu granit ini dapat memberikan penampakan indah jika sudah diolah dan dipoles dengan baik, ditambah tingkat kekerasan yang sangat tinggi sehingga dapat dimanfaatkan di bidang industri arsitektur.
Batu granit pada umumnya digunakan sebagai ornamen arsitektur dengan nilai seni yang tinggi, seperti lantai bangunan dan sebagai pelapis dinding. Di beberapa negara maju granit sangat populer, karena selain memiliki tingkat kekerasan dan kekuatan yang tinggi batu granit akan memberikan sentuhan seni pada sebuah bangunan. Selain untuk industri arsitektur granit dapat juga dimanfaatkan untuk dekorasi interior dan perhiasan.
Batu Marmer
Batu marmer memiliki manfaat yang hampir sama dengan batu granit, yaitu untuk keperluan industri arsitektur dan dekorasi interior rumah. Yang membedakan batu marmer dengan batu granit adalah proses pembentukannya, dimana batu marmer termasuk kedalam jenis batuan metamorf dari batuan sedimen. Batu marmer asal mulanya adalah batuan sedimen yang terjadi hasil endapan fosil-fosil terumbu karang yang telah mengalami perubahan akibat proses geologi.
Dari asal mula proses terbentuknya, batu marmer telah menghasilkan tekstur yang indah pada permukaannya, apalagi jika dapat diolah dengan baik sehingga akan nampak seperti sebuah karya seni.
Batu Basalt
Batu basalt memiliki tekstur yang lebih halus dibandingkan dengan batu granit, hal tersebut disebabkan oleh proses pembentukannya. Batu basalat merupakan hasil dari proses pembekuan magma yang sangat cepat, sehingga memiliki tekstur dengan ukuran butir mineralnya yang halus.
Batu basalt cukup banyak keberadaanya di bumi, terutama di sekitar pegunungan api. Batu basalt memang terlihat seperti tidak ada harganya, bukan saja karena keberadaannya yang banyak di bumi, tetapi akibat dari tekstur permukaannya yang kurang menarik. batu basalt memiliki tingkat kekerasan yang cukup tinggi, sehingga jenis batuan beku ini sangat bermanfaat untuk industri arsitektur.
Sebagian orang yang ingin memiliki rumah dengan nuansa artdeco biasanya akan mencari batuan yang berwarna abu-abu gelap ini. Batu basalt biasanya digunakan untuk lantai dan eksterior bangunan.
Batu Fosil Kayu (Petrified Wood Stone)
Batu ini jumlahnya di bumi memang tidak sebanyak Batu granit, Batu marmer atau batu basalt. Keterdapatan batu ini sering dijumpai di sekitar pinggiran sungai yang terendapkan karena proses sedimentasi purba. Sesuai dengan namanya, batu ini terbentuk dari fosil kayu yang tersedimentasi selama jutaan tahun dan mengalami pengerasan akibat kurangnya terkena oksigen. Karena terendapkan di pinggiran sungai membuat batu ini banyak terkena resapan air yang membawa mineral yang umumnya adalah jenis mineral silika atau kuarsa.
Batu fosil kayu ini banyak digemari oleh para kolektor batuan sejenis suiseki yang memiliki nilai jual tinggi. Tekstur dan bentuknya yang unik juga memiliki tingkat kekerasan tinggi, sehingga jika pandai untuk mengolahnya batuan fosil kayu ini akan terlihat sangat artistik. Bahkan batuan fosil kayu ini ada yang harganya hingga milyaran rupiah.
Batu-batu diatas hanyalah sebagian kecil dari banyaknya jenis batuan yang ada di bumi. Batu-batu tersebut dapat memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika kita pandai mengolahnya. Jika kita sedang melakukan aktivitas di alam cobalah sesekali mengamati batuan yang ada di sekitar kita, siapa tahu Anda menemukan batuan yang berharga dan dapat menghasilkan pundi-pundi uang.
Sumber artikel : Alevizone Stories
RECOMMENDED STORIES
Jangan Anggap Remeh Mineral Sulfide, Ini Buktinya…
Jangan anggap remeh mineral sulfide, walaupun tidak semuanya dapat bernilai…
Read MoreJangan Abaikan Perak, Karena Logam Ini Juga Mempunyai Nilai Ekonomis
Jangan abaikan perak, karena logam ini juga mempunyai nilai ekonomis,…
Read MorePerjalanan Emas dari Bijih Hingga Menjadi Emas Batangan
Perjalanan emas dari bijih hingga menjadi emas batangan tidak semudah…
Read MoreJangan Lupakan Tanaman Herbal Sebagai Sumber Daya Alam yang…
Jangan lupakan tanaman herbal sebagai sumber daya alam yang bernilai…
Read MoreSumber Daya Alam Air yang Tidak Akan Pernah Berhenti Dibutuhkan Oleh Manusia
Sumber daya alam air yang tidak akan pernah berhenti dibutuhkan…
Read MoreCara Mudah Menguji Batuan yang Mengandung Emas
Batuan yang mengandung emas akan sulit dikenali oleh orang-orang awam…
Read More