fbpx

Batubara, Sumber Energi yang Sudah Harus Banyak Dikurangi Penggunaannya Demi Masa Depan Bumi

Batubara adalah salah satu sumber energi yang paling banyak digunakan untuk keperluan industri dunia. Walaupun begitu, batubara juga merupakan salah satu penyebab semakin bertambah buruknya kondisi bumi. 

Batubara merupakan salah satu sumber energi yang paling banyak digunakan untuk kepentingan industri di dunia. Selain harganya yang tergolong lebih murah dibandingkan dengan sumber energi lainnya, keberadaan batubara di bumi juga jumlahnya cukup melimpah. Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup beruntung, karena memiliki sumberdaya batubara yang sangat melimpah, bahkan termasuk salah satu negara eksportir batubara terbesar di dunia. 

Darimana Asalnya Batubara dan Bagaimana Proses Terbentuknya?

Batubara adalah salah satu bahan bakar yang terbentuk dari endapan organik berupa fosil tumbuhan yang telah terendapkan selama berjuta-juta tahun lamanya. Namun pembentukan batubara memerlukan beberapa kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi.

Kira-kira 340 juta tahun yang lalu atau dalam umur geologi terjadi pada zaman karbon, adalah masa pembentukan batubara yang paling produktif, dimana hampir seluruh deposit batubara yang ekonomis terbentuk di belahan bumi bagian utara. Disusul sekitar 270 juta tahun yang lalu terbentuk endapan-endapan batubara di bumi bagian selatan, seperti Australia dan Indonesia termasuk di dalamnya.

Fosil organik yang membentuk batubara hampir seluruhnya berasal dari tumbuhan, dan menurut Diessel (1981), fosil-fosil tumbuhan yang umumnya membentuk batubara adalah Alga, Silofita, Pteridofita, Gimnospermae dan Angiospermae.

Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh proses-proses geologi seperti tekanan, suhu panas dan waktu, batubara dibagi menjadi lima kelas yaitu Antrasit adalah kelas batubara dengan kualitas tertinggi dengan kandungan karbon 86 – 98% ; Bituminus yang mengandung 68 – 86% dan paling banyak ditambang di Australia ; Sub-Bituminus dengan kandungan sedikit karbon ; Lignit batubara lunak yang berwarna coklat dengan sedikit sekali kandungan karbonnya ; Gambut memiliki kandungan air lebih dari 75% dan dengan jumlah kalori yang sangat dikit sekali.

Kenapa Batubara sudah Harus Mulai Banyak Dikurangi Penggunannya?

Walaupun batubara merupakan sumber energi yang memiliki harga lebih murah dan jumlahnya sangat banyak, namun memiliki bahaya dalam jangka panjang untuk bumi dan kesehatan manusia, bahkan dapat hingga kematian.

Dalam proses penggunannya batubara dapat menghasilkan polusi udara dengan tingkat resiko sangat berbahaya, hal tersebut diakibatkan oleh abu yang dihasilkannya. Sekitar lebih dari 10% batubara mengandung unsur abu yang berbahaya dan beracun bagi manusia dan banyak mahluk hidup lainnya. Yang sangat mengerikan disini adalah ternyata batubara mengandung unsur radioaktif uranium dan thorium, dan hal ini banyak tidak diketahui oleh orang awam yang tinggal disekitar industri yang menggunakan bahan bakar batubara sebagai sumber energinya. Selain itu penggunaan batubara dapat menghasilkan ratusan juta ton abu, ini termasuk abu terbang, abu padat dan desulfurisasi gas buang lumpur, yang mengandung merkuri, uranium, thorium, arsenik dan unsur logam berat lainnya, ditambah juga dengan unsur non-logam yang berbahaya, seperti selenium.

Bisa kita bayangkan apa yang terjadi dengan tubuh kita jika kita terkena dampak dari abu batubara tersebut. Berdasarkan data yang ada, diketahui jumlah kematian prematur akibat menghirup abu batubara hingga mencapai 800.000 kematian setiap tahunnya. China dan India sebagai negara yang paling banyak menggunakan sumber energi ini menjadi dua negara dengan tingkat kematian tertinggi akibat dampak dari abu batubara.

Selain berbahaya untuk kesehatan manusia dan banyak mahluk hidup lainnya, proses penambangan batubara juga menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan yang sangat tinggi. Pulau Kalimantan di Indonesia merupakan salah satu pulau dengan kerusakan lingkungan yang cukup parah akibat eksploitasi batubara yang tidak beraturan, bahkan dampaknya sudah mulai dapat dirasakan sekarang.

Aktivitas penambangan batubara - Foto diambil dari greenbuildingafrica.co.za

Walaupun sudah diketahui dampak buruk penggunaan batubara terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan, namun masih saja banyak aktifitas eksploitasi dan penggunaan batubara untuk industri di dunia. Sebagian besar negara-negara maju yang sadar akan dampak buruk penggunaan batubara sudah mulai beralih dari penggunaan batubara ke sumber energi lainnya yang lebih ramah lingkungan. 

Indonesia sebenarnya adalah negara penghasil energi ramah lingkungan yang memiliki potensi cukup besar, diantaranya adalah energi dari panas matahari dan energi panas bumi. Namun semua itu belum dikelola dengan baik, semoga anak cucu kita dapat mengembangkan energi ramah lingkungan yang dapat menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan.

Sumber artikel : Alevizone Stories

Produk dari : Alevizone Store

RECOMMENDED STORIES

Alevizone.com

Cyber Media & Online Store for Men’s Lifestyle

Copyright 2019