Benarkah gaya hidup hedonisme dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan? Mungkin hanya orang-orang yang pernah mengalaminya yang dapat menjawab pertanyaan ini, karena mereka merasakan langsung bagaimana lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi gaya hidup seseorang.
Gaya hidup hedonisme atau orang lebih sering dengan mengatakannya hedon, sebenarnya adalah hak setiap orang untuk mengikutinya, namun akan ada pertanyaan besar yang sangat berhubungan dengan profesi yang dijalaninya. Bagi seorang pengusaha sukses mungkin tidak akan menimbulkan banyak pertanyaan, tetapi bagi pegawai biasa yang hanya sebagai seorang pekerja swasta atau bekerja di instansi pemerintahan ini yang akan menimbulkan suatu pertanyaan.
Bagi pekerja swasta mungkin masih bisa masuk akal, asalkan memiliki jabatan atau posisi top management di perusahaan besar, lalu bagaimana bagi para pegawai pemerintahan yang hampir semua orang tahu dengan besaran penghasilannya? Mungkin setiap orang akan memberikan jawaban yang berbeda tergantung dari analisanya masing-masing.
Gaya Hidup Hedonisme Memerlukan Anggaran yang Tidak Sedikit
Gaya hidup hedon pada dasarnya dapat terlihat dari barang-barang yang dimiliki oleh seseorang, mulai dari pakaian, rumah, kendaraan, hingga hobi yang digelutinya. Para pengikut gaya hidup hedon tidak akan pernah mau menggunakan barang-barang murah buatan lokal, untuk pakaian saja minimal mereka akan menggunakan dari merek-merek terkenal ditambah dengan segala aksesorisnya. Rumah yang mereka tempati minimal akan memperlihatkan kemakmuran yang berisi mobil-mobil mewah di dalamnya. Hobi yang mereka jalani juga bukan hobi kacang-kacang, mungkin seperti hobi yang tengah menjadi trend saat ini yaitu hobi mengendari moge dan koleksi mobil sport mewah yang memiliki harga sangat mahal.
Untuk membeli semua barang-barang yang memperlihatkan gaya hidup hedon tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit dan sudah bukan dalam hitungan juta, tetapi sudah dalam hitungan milyar. Bagi para pengusaha sukses atau orang-orang yang bergerak dalam industri hiburan, sepertinya itu sudah dianggap biasa. Namun bagaiamana dengan pekerja swasta biasa atau para pengabdi negara? Dengan pengeluran hingga mencapai kelipatan hitungan milyar tentu kecil kemungkinan dapat diikuti, walaupun kemungkinan itu bisa saja ada.
Lingkungan Pergaulan Sangat Mempengaruhi Gaya Hidup Hedon
Gaya hidup hedon bagaimanapun juga memerlukan biaya yang tidak sedikit, karena akan banyak barang-barang berharga mahal yang akan dibeli untuk mendukungnya. Bukan hanya pakaian dan aksesoris yang bermerek, namun rumah dan kendaraan yang digunakan oleh para pengikut gaya hidup ini akan memiliki harga yang diatas rata-rata, apalagi jika sudah ikut dalam komunitas hobi yang umumnya bukan hobi biasa-biasa.
Para pengikut gaya hidup hedon biasanya akan memiliki hobi yang memerlukan budget yang sangat tinggi, hobi-hobi gaya hidup hedon yang sedang trend saat ini ialah seperti riding dengan menggunakan moge dan koleksi mobil sport mewah. Bagi para pengusaha sukses dengan penghasilan ratusan milyar tentu menjalankan hobi-hobi seperti itu adalah hal yang sangat wajar dan bagi mereka budget yang harus dikeluarkan bukanlah masalah. Namun bagi pekerja swasta biasa atau pegawai pemerintahan, untuk mengeluarkan budget sebanyak itu tentu sangat kecil kemungkinannya, andaipun mampu tentu akan menjadi pertanyaan dengan sumber dana yang didapatnya.
Memaksakan diri untuk bergaya hidup hedon pada umumnya dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan sekitarnya yang tentunya dapat dialami oleh siapa saja. Namun semua kembali pada mental masing-masing orang, karena ada juga sebagian orang yang dapat menahan diri untuk tidak mengkikuti gaya hidup hedon yang ada dalam lingkungan pergaulannya. Pergaulan di lingkungan pekerjaan biasanya menjadi yang sangat berpengaruh dalam membentuk gaya hidup, karena waktu akan banyak dihabiskan di dalam lingkungan pekerjaan.
Hedonisme atau gaya hidup hedon adalah hak setiap orang yang menginginkannya, namun gaya hidup ini dapat diikuti asalkan dapat diimbangi dengan penghasilan yang sepadan. Memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup hedon dengan alasan sebagai sarana pergaulan hanya akan menyiksa diri dikemudian hari jika memang sebenarnya kita tidak mampu secara finansial. Ada kalanya orang terpaksa untuk mengikuti gaya hidup ini hanya karena untuk kepentingan bisnis, mungkin untuk golongan yang satu ini masih dapat dianggap wajar. Lalu bagaimana halnya jika seorang pekerja swasta biasa dan pegawai pemerintahan atau pengabdi negara yang memiliki satu sumber penghasilan tetapi dapat mengikuti gaya hidup hedon? Tentu ini akan menjadi sebuah pertanyaan besar yang sudah harus ditelusuri oleh yang berwenang dalam organisasi tempatnya bekerja.
RECOMMENDED STORIES
Tingkatkan Beberapa Keahlian Ini, Agar Keuangan Selalu Aman
Tingkatkan beberapa keahlian ini, agar keuangan selalu aman. Terdengar klise…
Read MoreJangan Anggap Remeh Mineral Sulfide, Ini Buktinya…
Jangan anggap remeh mineral sulfide, walaupun tidak semuanya dapat bernilai…
Read MoreYang Ngaku Penggemar Kopi Jangan Salah Pilih Coffee Shop untuk Tempat Ngopi
Kedai Kopi Purnama di Kota Bandung – Gambar diambil dari…
Read MoreYang Tidak Disukai dan Harapan Pengendara Bermartabat Ketika Berada di Jalanan
Yang tidak disukai dan harapan pengendara bermartabat ketika berada di…
Read MoreTempat Healing untuk Laki-laki yang Masih Sendirian
Tempat healing untuk laki-laki yang masih sendirian tentu bukan tempat…
Read MoreMembangun Sikap Sportif dan Jujur dari Turnamen Olahraga Usia Dini
Membangun sikap sportif dan jujur dari turnamen olahraga usia dini…
Read More