
Generasi milenial sebaiknya memiliki rumah idaman dengan cara ini, karena dengan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) harga rumah jika dikalkulasikan akan jauh lebih tinggi dan membuat dahi berkerut.
Program KPR yang ditawarkan oleh banyak Bank pada mulanya datang seperti dewa penolong, namun ketika akad tiba dan kamu menghitung-hitung rinciannya semua tidak seindah awalnya. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur dan tanda tangan akad harus segera dilakukan di hadapan notaris. Bagi pasangan muda cicilan pada tahun-tahun pertama mungkin tidak terasa berat, namun akan berbeda rasanya ketika sang buah hati sudah hadir dan memerlukan banyak biaya untuk menunjang segala keperluannya.
Selama KPR masih berjalan kamu tidak akan pernah bisa berleha-leha, karena kewajiban cicilan kamu harus dibayarkan tepat waktu sebelum jatuh tempo. Beberapa hari saja kamu terlambat dalam membayar cicilan pihak Bank akan dengan segera menghubungi kamu baik melalui telpon atau datang langsung ke rumah, ini pasti akan sangat menggangu pikiran kamu. Walaupun sebenarnya kamu sudah diingatkan oleh pihak Bank mengenai resiko dari jatuh tempo cicilan setiap bulannya dan kamu sudah berusaha untuk memenuhinya, namun hal-hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan kredit bisa saja terjadi dan pihak Bank tidak akan mau tahu mengenai hal itu.
Siapkan Mental Sebelum Memiliki Rumah Melalui KPR
Bagi yang sudah pernah mengalaminya mungkin akan memberikan saran yang sama, siapkan mental karena perjalanan menghadapi KPR akan sangat lama, bahkan ada yang hingga 20 tahun. Bagi yang memiliki penghasilan besar lebih baik memilih tenggang waktu kredit lebih cepat, biasanya 5 hingga 10 tahun, namun tanggungan kredit yang harus dibayarkan setiap bulannya akan lebih besar, walaupun bunga Bank-nya akan lebih sedikit.
Pada tahun-tahun pertama KPR berjalan mungkin tidak akan terasa terlalu berat, tetapi akan berbeda rasanya ketika sang buah hati sudah mulai memerlukan banyak biaya untuk memenuhi segala keperluannya, apalagi jika sang buah hati hadir lebih dari satu. Jika selama perjalanan KPR ada keterlambatan dalam memenuhi kewajiban setiap bulannya, sebenarnya itu adalah hal yang wajar, tetapi yang perlu diingat disini adalah pihak Bank tidak akan pernah mau tahu dengan kondisi nasabahnya. Andaipun dapat diselesaikan secara kekeluargaan kamu harus melalui proses birokrasi yang cukup rumit dan membuat surat pernyataan yang isi narasinya tidak banyak membantu.
Hal-hal yang perlu diperhatikan jika memang terpaksa untuk memiliki rumah dengan menggunakan program KPR diantaranya 1. Kredibilatas Bank pemberi pinjaman, pastikan bank tersebut adalah Bank ramah yang dapat menyelesaikan permasalahan kredit dengan cara kekeluargaan, perlu diingat juga jika Bank plat merah tidak menjamin seperti itu; 2. Besaran uang muka, Berikan uang muka sebesar mungkin agar jangka waktu kredit yang akan diambil tidak perlu terlalu lama; 3. Jangan ada kredit yang lain, pastikan kamu tidak memiliki kredit yang lain, terutama kredit mobil, karena itu akan sangat menjadi beban keuangan kamu, kecuali jika gaji kamu memang mencukupinya; 4. Jangka waktu kredit, ambil fasilitas KPR dengan jangka waktu yang realitis dengan profesi kamu, jika profesi kamu dirasa aman dari badai resesi ekonomi sebaiknya ambil KPR jangka panjang dan sebaliknya; 5. Segera lunasi, jika ada dana lebih sebaiknya segera lunasi KPR kamu, karena itu akan sangat membantu mengurangi beban pengeluaran setiap bulannya.
Benarkah Membangun Rumah dengan Cara Bertahap akan Lebih Baik?
Ada yang bilang jika generasi milenial akan kesulitan untuk memiliki rumah idaman sendiri, hal tersebut dikarenakan harga rumah di perkotaan yang harganya selangit. Dalam kondisi seperti itu kebanyakan orang yang tidak mampu membeli rumah di kota akan memilih membeli rumah di daerah pinggiran, itu adalah pilihan yang tepat, walaupun dengan resiko jarak tempuh menuju tempat kerja akan menjadi lebih jauh dan memakan banyak waktu.
Para pengembang atau developer menyadari kebutuhan akan rumah dengan harga terjangkau, sehingga lahan dengan harga yang sesuai akan sangat dicari dan daerah pinggiran adalah pilihan utamanya. Namun yang sangat disayangkan adalah para developer terkesan kurang peduli dengan kondisi lingkungan area yang akan dibangun perumahan harga terjangkau tersebut. Karena harganya yang terjangkau banjir yang selalu datang dikala musim hujan dan kesulitan air dikala musim kemarau dianggap bukan sesuatu yang penting, karena pada dasarnya developer hanya memandang dari sisi keuntungan saja dan lepas tanggung jawab setelah rumah ditempati oleh para konsumennya.
Membangun rumah sendiri dengan cara bertahap lebih disarankan, karena kamu dapat memilih lokasi sesuai dengan selera kamu, yang tentunya lokasi ini bebas dari banjir dan tidak sulit air bersih. Beli tanah sesuai dengan rencana rumah yang akan kamu bangun, ukuran tanah 90 m² hingga 120 m² dijaman seperti sekarang ini rasanya sudah sangat cukup. Setelah tanah di lokasi yang ideal sudah kamu miliki, selanjutnya secara bertahap sesuai dengan pendapatan atau rezeki yang kamu dapatkan mulailah membangun secara bertahap.
Keuntungan lainnya membangun rumah sendiri secara bertahap ialah kamu dapat membangun rumah yang baik dengan material yang tentunya berkualitas, minimal bangunan kamu bukan bangunan yang memiliki campuran semen yang minim. Berdasarkan pengalaman dari orang-orang yang pernah menerapkan metoda seperti ini biasanya rumah akan benar-benar jadi setelah tiga tahun masa pembangunan dan dua tahun pertama sudah dapat ditinggali walaupun dalam kondisi masih apa adanya.
Memiliki rumah sendiri dengan cara membangun sendiri secara bertahap atau menggunakan fasilitas KPR sebenarnya itu adalah pilihan. Dari kedua pilihan tersebut tentu ada resiko yang harus dihadapi, namun dari segala resiko yang ada, resiko yang terendah adalah pilihan terbaik. Berdasarkan pengalaman dari banyak orang, membangun rumah secara bertahap akan lebih baik dan memberikan banyak keuntungan dibandingkan dengan menggunakan fasilitas KPR. Resiko kredit macet akibat hal-hal yang tidak diinginkan seperti musibah, bencana dan kehilangan pekerjaan bisa datang dengan tiba-tiba tanpa diduga. Pihak bank sebagai pemberi kredit biasanya tidak akan mau tahu, bahkan bank pemerintah yang katanya dari rakyat dan untuk rakyat tidak akan lebih baik dibandingkan dengan bank-bank swasta penyedia KPR.
RECOMMENDED STORIES
Jangan Anggap Remeh Mineral Sulfide, Ini Buktinya…
Jangan anggap remeh mineral sulfide, walaupun tidak semuanya dapat bernilai…
Read MoreYang Ngaku Penggemar Kopi Jangan Salah Pilih Coffee Shop untuk Tempat Ngopi
Kedai Kopi Purnama di Kota Bandung – Gambar diambil dari…
Read MoreYang Tidak Disukai dan Harapan Pengendara Bermartabat Ketika Berada di Jalanan
Yang tidak disukai dan harapan pengendara bermartabat ketika berada di…
Read MoreTempat Healing untuk Laki-laki yang Masih Sendirian
Tempat healing untuk laki-laki yang masih sendirian tentu bukan tempat…
Read MoreMembangun Sikap Sportif dan Jujur dari Turnamen Olahraga Usia Dini
Membangun sikap sportif dan jujur dari turnamen olahraga usia dini…
Read MoreTips Membeli Barang Bekas Thrifting Outdoor yang Layak untuk Digunakan
Gambar diambil dari alwaystheadventure.com Tips membeli barang bekas thrifting outdoor…
Read More