fbpx

Ketika Anak-anak Menginginkan Tempat Bermain Seperti yang Kita Rasakan Dulu

Ketika anak-anak kita menginginkan tempat bermain seperti yang kita rasakan dulu, dimana saat itu masih banyak tersedia lahan luas untuk tempat bermain dan berolahraga. Keinginan mereka tidak diungkapkan langsung, namun disaat mereka bermain bola di jalanan, itulah ungkapan perasaan mereka yang sebenarnya. 

Dulu sekitar tahun 80’an hingga mungkin sampai tahun 90’an, kita masih dapat merasakan dan menikmati bermain bola di lahan terbuka yang luas, sehingga disaat itu banyak lahir pemain-pemain bola nasional bertalenta yang berhasil membawa nama harum bangsa ini. Bukan hanya bermain bola, lapangan yang sebenarnya hanyalah tanah lapang yang belum dibangun perumahan oleh para developer saat ini, menjadi tempat bermain yang sangat menyenangkan disore hari.

Bermain layang-layang menjadi salah satu kegemaran yang tidak pernah dilewatkan diwaktu sore hari, bahkan bermain kejar-kejaran menjadi kenangan yang tidak akan pernah dilupakan sampai saat ini. Hampir semua anak-anak bahkan sebagian orang tua berkumpul di tanah lapang yang pada saat itu kita anggap menjadi milik bersama, sehingga kebersamaan tumbuh menjadi rasa persaudaraan yang tinggi.  

Lain Dulu Lain Sekarang

Dulu kreatifitas anak-anak tumbuh karena kemandirian dalam menjalankan aktivitas dan bermain bersama. Akan selalu ada sesuatu hal yang baru untuk dikerjakan dan dibuat, bermain katapel yang terbuat dari kayu jambu, bermain gacok dan masih banyak permainan lainnya yang sulit untuk dilupakan sebagai kenangan. Permainan-permainan itu saat ini dianggap sebagai permainan tradisional, padahal dijamannya itu bukanlah permainan tradisional.

Kemajuan teknologi yang begitu pesat telah menciptakan banyak permainan baru, namun permainan ini dalam bentuk digital atau lebih sering disebut dengan game. Permainan yang dikendalikan hanya dengan menggunakan sepasang jari jempol ini telah berhasil menggerus dan melupakan permainan-permainan yang sekarang disebut dengan permainan tradisional.

Ada yang menganggap hal ini adalah wajar, karena perubahan tersebut seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi. Segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia selalu akan ada sisi baik dan buruknya, seperti permainan tradisional yang pernah kita mainkan, bagi sebagian orang tua saat ini permainan-permainan tradisional itu dianggap kurang baik karena akan membuat anak-anak bermain keluar rumah. Tetapi bagi sebagian orang tua lainnya lebih mendukung jika anak-anaknya bermain permainan tradisional dibandingkan dengan bermain game, dengan alasan akan membuat mereka lebih sehat dan kreatif.

Lain dulu lain sekarang, fasilitas atau tempat bermain anak-anak yang dulu lebih mendukung dengan masih banyaknya tanah lapang luas sebagai sarana tempat anak-anak bermain dan tentu tanpa adanya orang tua yang komplain. Namun kini tempat bermain itu sulit didapat, bermain di jalan perumahan hanya akan menimbulkan perselisihan karena dianggap menggangu oleh pemilik rumah yang berada di pinggir jalan tempat anak-anak bermain. 

Aktivitas anak-anak bermain dan olahraga di lahan terbuka yang luas pada saat senja hari

Orang Tua Sekarang Pernah Menjadi Anak-anak

Sikap arogan orang tua sekarang yang merasa terganggu dengan aktivitas anak-anak bermain sepak bola di jalan perumahan depan rumahnya sangat tidak masuk akal, karena mereka juga pernah menjadi anak-anak yang menginginkan tempat bermain berupa lahan terbuka. Alasan takut bola yang ditendang oleh anak-anak masuk ke rumah dan mengenai mobilnya hanya pikiran picik sikap arogansi sebagai orang tua, karena pada umumnya bola yang mereka gunakan hanyalah bola plastik.

Orang tua sekarang pernah menjadi anak-anak yang menginginkan tempat bermain dan berolahraga sama halnya dengan anak-anak sekarang. Sebenarnya yang pernah merasakan masa anak-anak di tahun 80’an lebih beruntung, karena dimasa itu tempat bermain dan berolahraga berupa lapangan luas masih mudah didapat. Berbeda dengan anak-anak sekarang yang harus bersusah payah untuk mendapatkan tempat bermain di lapang terbuka, ada kalanya mereka akan mendapatkan umpatan dari para orang tua di lingkungan tempat bermain mereka saat ini.

Memilih permainan yang saat ini disebut permainan tradisional oleh anak-anak sekarang tidak semudah seperti dimasa tahun 80’an. Perkembangan pembangunan yang begitu cepat telah membuat pergeseran minat bermain anak-anak, walaupun sebenarnya mereka masih menginginkan permainan tradisional. Keterbatasan lahan terbuka untuk bermain dan berolahraga juga didukung dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat telah menciptakan anak-anak yang tidak kreatif dan lebih berkesan manja jika dibandingkan dengan anak-anak di era tahun 80’an.

Tata ruang perumahan dan pemukiman penduduk memberikan peranan yang sangat penting, karena di setiap lingkungan perumahan seharusnya memiliki sarana fasilitas umum berupa lahan terbuka yang memang diperuntukan untuk tempat bermain, berolahraga dan berkumpul, bukan hanya untuk anak-anak, namun untuk semua orang yang memiliki hak. Lahan terbuka itu bisa saja berupa taman perumahan atau pemukiman penduduk yang memiliki luas area cukup memadai sebagai fasilitas umum.

Andai saja pemerintah daerah memperhatikan dan peduli dengan hal ini, tentu mereka akan memiliki master plan tata ruang pemukiman penduduk yang memiliki fasilitas lahan terbuka sebagai sarana bermain, olahraga dan berkumpul warga yang ada di lingkungan sekitar. Mungkin jika dalam skala besarnya dapat diibaratkan seperti alun-alun yang umum ada di setiap kota, namun ini dalam skala kecilnya.  

RECOMMENDED STORIES

Alevizone.com

Cyber Media & Online Store for Men’s Lifestyle

Copyright 2019