Motor matic yang hadir sebagai solusi kemudahan berkendara telah berhasil memikat hampir seluruh pengguna motor, bahkan lebih mudah daripada mengendarai sebuah sepeda ontel. Namun dengan segala kemudahan yang ada, justru telah menimbulkan banyak masalah baru yang harus dipecahkan.
Motor matic pada awal kehadiran pernah dipandang sebelah mata oleh sebagian besar pengguna motor, karena kekuatan menghadapi tanjakan dan jalanan tidak beraspal masih diragukan pada saat itu. Namun seiring perkembangan dan kemajuan teknologi, kini telah berhasil menghadirkan motor matic yang memiliki kemampuan sebanding dengan motor manual biasa.
Kemudahan dalam mengendarai tanpa harus memindahkan gigi kecepatan adalah salah satu kelebihan dari motor matic, bahkan emak-emak pengguna daster saja dapat mengendarainya dengan mudah. Namun dengan segala kemudahan yang ada pada motor matic justru telah banyak menimbulkan masalah baru di jalanan. Kemudahan mengendarai motor matic telah memancing sebagian besar masyarakat yang seharusnya belum atau tidak siap untuk mengendarai motor.
Sejarah Adanya Motor Matic di Indonesia
Piaggio adalah salah satu pelopor motor matic yang pertama hadir di Indonesia, pabrikan motor asal Italia ini menamakan motor matic pertamanya Corsa pada tahun 1991, walaupun di negara asalnya Corsa sudah diperkenalkan dari tahun 1984. Motor ini cukup populer di kalangan anak muda pada saat itu, dikarenakan memberikan kemudahan dan merupakan salah satu teknologi terbaru pada saat itu.
Pada awal tahun 2000-an pabrikan asal Taiwan yaitu Kymco, yang merupakan pemain baru dalam dunia otomotif telah membuat gebrakan dengan menghadirkan motor matic yang diberi nama Jetmatic Trend 125, namun kehadirannya kurang diminati oleh pengendara motor di Indonesia, karena pabrikan motor asal Taiwan ini kurang populer namanya di Indonesia.
Setelah Kymco pabrikan motor asal Jepang yaitu Yamaha tidak mau kalah, apalagi Jepang merupakan negara yang sudah sangat terkenal dengan teknologi otomotif-nya. Majesty dan Glade adalah dua varian motor matic keluaran Yamaha, namun kurang populer pada saat itu. Setelah dua varian tersebut, Yamaha kembali menawarkan motor matic dengan teknologi yang lebih canggih, varian motor matic tersebut mereka beri nama Nouvo. Walaupun Nouvo di impor dari Thailand, namun cukup dapat memikat hati pengendara motor yang menginginkan kemudahan dalam berkendara. Setelah berhasil dengan Nouvo, Yamah kembali mengeluarkan varian motor matic yang cukup melegenda yang mereka beri nama Mio. Kehadiran Mio sangat berhasil dan meraih angka penjualan yang cukup fantastis.
Melihat keberhasilan Yamaha pada segmen motor matic, terutama pada Mio, Honda sebagai salah satu kompetitor terberat Yamaha yang sama-sama dari negeri sakura juga meluncurkan motor matic Vario generasi pertama, yang memiliki dimensi lebih besar dan diklaim oleh Honda sebagai motor matic bertenaga. Setelah berhasil dengan Vario, menyusul Beat diluncurkan oleh Honda. Suzuki pada saat itu tidak mau ketinggalan dengan meluncurkan Suzuki spin, namun sepertinya kalah bersaing dari pendahulu-pendahulunya yang sama-sama pabrikan asal Jepang. Penjualan motor matic yang laris manis bagaikan menjual kacang ini membuat para produsen motor, terutama Yamaha dan Honda berlomba-lomba mengeluarkan varian terbaru dengan fitur-fitur yang memanjakan pengendaranya.
Kemudahan Mengendarai Motor Matic yang Menimbulkan Banyak Permasalah di Jalanan
Mengendarai motor matic bisa dikatakan lebih mudah dibandingkan mengendari sepeda ontel, wajar saja karena hanya dengan memutar panel gas, motor sudah dapat melaju tanpa harus mengganti gigi disaat ada perubahan medan jalanan. Menghadapi medan nanjak, menurun atau melalui polisi tidur semua dapat dilakukan dengan mudah. Namun sebenarnya disinilah masalah baru timbul, karena hampir semua orang dapat menggunakannya tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin maupun keahlian berkendara.
Karena kemudahannya itu membuat masyarakat yang memang membutuhkan alat transportasi praktis dan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya berbondong-bondong membelinya. Bahkan dalam satu keluarga bisa memiliki lebih dari dua motor, hal ini tentu akan menguntungkan para produsen motor dan secara tidak langsung pemerintah yang mendapatkan banyak pemasukan dari pajak kendaraan. Namun keuntungan-keuntungan disini sebenarnya telah membuat masalah baru yang sebenarnya sudah disadari oleh banyak orang, namun apa mau dikata karena semuanya kembali pada kebutuhan masyarakat akan alat transportasi.
Ada pepatah yang mengatakan sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, hal ini terjadi pada kondisi populasi motor di Indonesia yang jumlahnya sudah sangat berlebihan, terutama di kota-kota besar. Keinginan untuk mengendarai motor pada masyarakat tidak diiringi dengan wawasan berkendara yang baik, sehingga kemacetan lalu lintas yang terjadi salah satunya disebabkan oleh hal tersebut. SIM atau Surat Ijin Mengemudi sepertinya tidak berlaku, hal tersebut terbukti dengan begitu banyaknya para pengendara motor diusia muda yang seharusnya belum memiliki SIM. Bukan hanya usia muda, para pengendara motor wanita yang kebutuhannya tidak terlalu penting juga jumlahnya bisa dikatakan sangat banyak, yang sekarang sedang ngetrend namanya dengan sebutan emak-emak biker.
Teknologi diciptakan dan ada pada dasarnya ialah untuk memberikan kemudahan bagi para penggunanya, termasuk dalam bidang otomotif dan alat transportasi. Namun dari segala kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi otomotif justru telah menimbulkan banyak masalah baru di jalanan. Masalah di kota-kota besar yang sampai saat ini belum dapat dipecahkan salah satunya adalah kemacetan lalu lintas. Membeludaknya jumlah motor dengan berbagai macam kebutuhan tidak diragukan lagi adalah salah satu penyebabnya, ini sudah tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena para pengguna jalan yang benar-benar menggunakan kendaraannya untuk aktivitas bekerja dan aktivitas penting lainnya sudah cukup direpotkan.
Pembatasan kepemilikan kendaraan motor, pemberian sangsi yang tegas bagi pengendara motor di usia muda dan yang utama adalah memberikan layanan transportasi umum yang layak dan memadai adalah beberapa jawaban yang sepertinya bisa menjadi solusi, namun hal tersebut dapat terwujud jika dilakukan dengan konsisten tanpa ada unsur kepentingan pribadi atau golongan oleh orang-orang yang seharusnya memiliki wewenang dan bertanggung jawab untuk urusan yang satu ini.
RECOMMENDED STORIES
Tingkatkan Beberapa Keahlian Ini, Agar Keuangan Selalu Aman
Tingkatkan beberapa keahlian ini, agar keuangan selalu aman. Terdengar klise…
Read MoreJangan Anggap Remeh Mineral Sulfide, Ini Buktinya…
Jangan anggap remeh mineral sulfide, walaupun tidak semuanya dapat bernilai…
Read MoreYang Ngaku Penggemar Kopi Jangan Salah Pilih Coffee Shop untuk Tempat Ngopi
Kedai Kopi Purnama di Kota Bandung – Gambar diambil dari…
Read MoreYang Tidak Disukai dan Harapan Pengendara Bermartabat Ketika Berada di Jalanan
Yang tidak disukai dan harapan pengendara bermartabat ketika berada di…
Read MoreTempat Healing untuk Laki-laki yang Masih Sendirian
Tempat healing untuk laki-laki yang masih sendirian tentu bukan tempat…
Read MoreMembangun Sikap Sportif dan Jujur dari Turnamen Olahraga Usia Dini
Membangun sikap sportif dan jujur dari turnamen olahraga usia dini…
Read More