fbpx

Ketika Sepeda Mulai Dilupakan dan Aktivitas Berjalan Normal Kembali

Ketika sepeda sudah mulai dilupakan oleh banyak orang sebenarnya hal ini sudah diprediksi sebelumnya, karena fenomena keberadaan sepeda hanya trend sesaat yang hanya sebuah gaya hidup untuk mengikuti arus saja.

Sebenarnya ini adalah sebuah kabar baik, karena trend bersepeda yang pernah menjadi sebuah fenomena di negara ini ada karena kehadiran wabah virus corona yang melanda dunia. Namun kabar buruknya adalah ketika semua orang sudah mulai beraktivitas normal kembali, maka semua kendaraan yang digunakan untuk segala aktivitasnya mulai beroperasi kembali. Motor adalah salah satu kendaraan yang paling banyak digunakan oleh banyak orang untuk melakukan segala aktivitasnya, hal ini sangat terasa sekali perbedaan dan dampaknya.

Andai saja papan pemberitahuan dari hasil alat pemantau kualitas udara yang ada kondisinya baik dan tidak rusak, maka akan terlihat dengan jelas perbedaan dari grafik-grafik yang ditampilkannya. Selain tingkat polusi udara yang kembali meningkat, kondisi jalan pada saat orang masih senang menggunakan sepeda yang awalnya lenggang, menjadi kembali seperti semula dengan tingkat kepadatan kendaraan yang sangat tinggi.  

Trend Menggunakan Sepeda Mulai Dilupakan dan Hanya Sesaat 

Melonjaknya harga sepeda hingga sampai dengan dua kali lipat dari harga normal, menandakan permintaan untuk kendaraan yang menggunakan tenaga manusia ini sangat tinggi. Bengkel-bengkel sepeda yang awalnya tidak terlalu ramai dengan pengunjung, saat itu menjadi seperti antrian orang untuk membeli minyak goreng, bahkan untuk mengganti spare part yang umum saja harus indent hingga beberapa hari. Hikmah dari fenomena ini adalah para pebisnis di industri ini mulai dari level tambal ban hingga produsen sepeda merasakan kebanjiran rezeki lebih dibandingkan dengan sebelum trend bersepeda ada.

Namun entah apa yang merasuki para pengendara sepeda musiman ini, bersepeda saat itu seperti sebuah gaya hidup untuk menunjukan gengsi semata, bukan aktivitas olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh. Saling memamerkan sepeda dari merek-merek terkenal seperti Brompton yang cukup fenomenal saat itu, sepertinya lebih penting dibandingkan dengan manfaat lebih dari olahraga bersepeda itu sendiri.

Trend menggunakan sepeda disaat wabah virus corona melanda, hanyalah bagian dari wabah virus corona yang tidak akan masuk dalam bagian catatan sejarah dunia nantinya. Sebenarnya hal ini sangat disayangkan, karena manfaat yang sangat besar dari kebiasaan bersepeda juga akan hilang. Polusi udara dan kemacetan kendaraan yang sangat parah adalah bukti betapa besar pengaruh dari kendaraan bertenaga manusia ini. Jangan heran jika tubuh gemuk sebagian orang yang memilikinya akan kembali seperti semula, akibat dari lebih lama menyimpan sepedanya di dalam garasi dibandingkan untuk menggunakannya.   

Jalur sepeda di salah satu kota hanya sebagai hiasan dan pemanfaatannya terkesan tidak maksimal - Gambar diambil dari tribunnews.com

Tuntutan Aktivitas yang Memaksa Orang Melupakan Sepeda

Penilaian objektif akhirnya diperlukan untuk menelaah fenomena dari trend sesaat ini. Sebenarnya pemerintah di beberapa kota besar sudah membantu memfasilitasi para pengendara sepeda dengan menyediakan jalur sepeda di sebagian bahu jalan-jalan kota, sepertinya fasilitas jalur sepeda ini memerlukan anggaran yang cukup banyak. Namun sepertinya fasilitas yang diberikan itu tidak cukup, karena berbagai alasan yang diberikan oleh para pengendara sepeda musiman ini. Tuntutan aktivitas yang sangat padat adalah salah satu alasan yang dapat diterima dan masuk akal untuk saat ini.

Masyarakat indonesia terutama kaum urban, perlahan-lahan sudah mulai menempati tempat tinggal di pinggiran kota. Kondisi perpindahan ini disebabkan oleh harga property yang sangat tinggi dan tidak adanya lahan lagi untuk dijadikan tempat tinggal di perkotaan, sebenarnya ini adalah nilai positif dari proses perkembangan penduduk di sebuah perkotaan. Walaupun sebagian besar penduduk sudah menempati pinggiran kota, namun pada umumnya mereka memiliki pekerjaan yang berada di area hingga pusat kota. Kondisi ini yang menyebabkan orang enggan untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, mereka lebih memilih kendaraan yang tidak mengeluarkan banyak energi untuk menggunakannya seperti motor dan mobil, hal tersebut dikarenakan jarak tempat tinggal dan tempat kerja cukup jauh.

Tidak adanya fasilitas kendaraan umum memadai mungkin salah satu alasan yang menyebabkan banyak orang lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi. Namun sepeda bukan sebagai pilihan efektif sebagai kendaraan untuk menunjang operasional pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.

Negara-negara maju seperti Belanda, Jerman dan beberapa negara maju lainnya di Eropa telah berhasil menumbuhkan rasa kesadaran yang tinggi pada sebagaian besar penduduknya akan banyak manfaat penggunaan sepeda. Memang hal tersebut tidak dapat dilakukan secara instant dan mudah, namun ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama.

Membuat rekayasa sistem transportasi yang baik, membatasi jumlah kendaraan motor dan memberikan fasilitas kendaraan umum yang memadai dan layak adalah hal yang perlu dilakukan. Sepeda adalah kendaraan yang memerlukan energi manusia lebih untuk menggunakannya, namun jika sistem transportasi umum tertata dengan baik dan banyak manfaat yang didapat, mungkin akan banyak orang yang berfikir untuk beralih menggunakan sepeda sebagai alat transportasi dalam melakukan aktivitas sehari-harinya. 

RECOMMENDED STORIES

Alevizone.com

Cyber Media & Online Store for Men’s Lifestyle

Copyright 2019