
Limbah plastik menjadi isu lingkungan hidup yang menjadi perhatian dunia, hingga PBB di tahun 2018 – 2019 mengangkat tema kendalikan sampah plastik pada hari lingkungan hidup. Namun kini sepertinya kampanye pengendalian sampah plastik tersebut sepertinya akan sia-sia.
Semakin maju dan berkembangnya sains ternyata tidak selalu akan memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia. Plastik adalah salah satu produk hasil dari kemajuan sains dan teknologi yang telah memberikan dampak buruk bagi lingkungan, walaupun banyak dimanfaatkan dalam dunia industri dan rumah tangga. Hampir semua produk, mulai dari peralatan rumah tangga hingga packaging sebagian besar komponennya menggunakan bahan plastik.
Walaupun dapat di daur ulang menjadi bijih plastik dan selanjutnya diolah kembali menjadi produk baru, namun sebagian besar justru dibuang begitu saja dan menjadi sampah yang tidak diolah kembali. Kehadiran limbah plastik di bumi dapat memberikan dampak kerusakan lingkungan dalam jangka waktu yang sangat panjang, karena sifat dari bahan dasar plastik yang tidak dapat terurai oleh tanah sebagai lapisan ter-luar dari bumi yang mempunyai tugas untuk menguraikan segala macam sampah di bumi.
Bahan Dasar Plastik yang Sulit diterima Oleh Bumi
Plastik sebenarnya memiliki bahan dasar utama yang berasal dari perut bumi dan melalui proses panjang dalam pengolahannya. Minyak dan gas bumi yang mengandung unsur-unsur karbon, oksigen, hidrogen, klorin, belerang dan nitrogen adalah bahan dasar pembuatan plastik. Setelah melalui proses pemurnian singkat di kilang minyak atau refinery bersama dengan gas bumi, maka dihasilkan produk-produk petrokimia, seperti etana, propana dan berbagai produk petrokimia lainnya.
Etana dan Propana selanjutnya dipecah dalam suhu tinggi sehingga terbentuk etilena dan propilena. Dalam reaktor etilena dan propilena yang terbentuk, selanjutnya digabungkan dengan katalis membentuk polimer plastik dan selanjutnya dibentuk menjadi bijih plastik. Dari bijih plastik maka selanjutnya digunakan oleh berbagai macam industri untuk menjadi aneka produk yang digunakan oleh manusia.
Walaupun sebenarnya bahan dasar plastik berasal dari perut bumi, namun setelah melalui proses pengolahan kimia yang cukup panjang, plastik telah menjadi momok yang menakutkan bagi bumi itu sendiri. Sifatnya yang murni berupa kandungan unsur kimia telah menyebabkan plastik menjadi salah satu bahan berbahaya perusak lingkungan. Unsur-unsur kimia yang terkandung dalam plastik tersebut adalah bahan anorganik yang sangat sulit atau bisa dikatakan tidak dapat terurai oleh tanah, yang merupakan lapisan terluar dari bumi dan tugasnya untuk mengurai segala sampah agar dapat menyatu kembali dengan bumi.

Pengendalian Limbah Plastik untuk Masa Depan Bumi
Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, pengendalian limbah atau sampah plastik harus dilakukan dari sekarang, walaupun sebenarnya sudah sedikit terlambat. Ini adalah peranan bagi kita semua sebagai manusia penghuni bumi yang ingin tetap merasakan nikmatnya dan keindahan alam. Mengurangi penggunaan perkakas, kantong atau apa saja yang berbahan dasar dari plastik adalah hal paling bijak yang dapat dilakukan. Akan lebih bijak lagi jika kita dapat mendaur ulang sampah plastik menjadi sesuatu yang bermanfaat di dalam kehidupan kita.
Jika memang kita tidak dapat lepas dari penggunaan benda yang memiliki bahan dasar plastik, maka kita dapat memisahkan sampah hasil dari rumah tangga atau industri berdasarkan jenisnya, sehingga sampah berbahan plastik yang memiliki jenis sampah anorganik tidak menyatu dengan sampah jenis organik dan dapat diolah kembali menjadi bijih plastik.

Pada akhirnya pengendalian limbah plastik menjadi tanggung jawab semua manusia penghuni bumi ini yang merasa masih membutuhkan alam sebagai sumber kehidupan. Pengendalian sampah plastik dari hulu sebenarnya dapat dilakukan secara sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja, yaitu hanya cukup mengurangi pemakaian peralatan, kantong, wadah atau apa saja yang berbahan plastik dan memisahkan sampah plastik berdasarkan jenisnya, sepertinya ini adalah masalah besar bagi dunia, terutama bagi negara-negara berkembang.
Disaat dunia tengah berjuang melawan virus corona yang semakin membabi buta, penggunaan sesuatu yang berbahan plastik menjadi sangat diperlukan, mulai dari APD hingga kantong uji virus (genose). Ini adalah sebuah dilema dimana kebutuhan yang mendesak tidak sejalan dengan usaha yang telah dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan.
Sumber artikel : Alevizone Stories
Lihat produk menarik di : Alevizone Store
RECOMMENDED STORIES
Yang Muda di Tahun 90’an Pasti Punya Kenangan dengan Beberapa Merek Handphone Ini
Tahun 90’an sangat berbeda dengan saat ini, kemajuan teknologi yang…
Read MoreLepas Kepenatan dengan Mancing di Danau Sambil Berkemah Bersama Keluarga
Mancing di danau sambil berkemah bersama keluarga mungkin dapat menjadi…
Read MoreHobi Ekstrem Menantang Maut untuk Para Pria Pecinta Adrenalin – Bagian Kedua
Hobi ekstrem menantang maut yang umum digemari oleh para Pria…
Read MoreNikon Coolpix W300 Review
Nikon Coolpix W300 – Nikon adalah salah satu produsen kamera…
Read MoreBadai Pasti Berlalu, Tetaplah Bertahan Ditengah Badai Virus Corona
Virus corona andai saja sebesar ukuran kucing mungkin semua orang…
Read MoreRekomendasi Kamera Aksi Harga Murah dengan Kualitas Ba
“Sneakers Superdry saat ini di Indonesia masih kalah pamornya dari…
Read More