
Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, khususnya di sepanajang Pulau Sumatra, Jawa, Lombok, Sulawesi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentuk akibat proses geologi yang sangat panjang, hal tersebut dapat diketahui salah satunya ialah dengan jajaran gunung api vulkanik di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, Lombok hingga Sulawesi yang termasuk dalam rangkaian ring of fire.
Terbentuknya kepulauan Indonesia akibat proses geologi ini telah memberikan banyak manfaat, tetapi juga dapat memberikan beberapa kerugian. Manfaat yang didapat diantaranya adalah kondisi tanah yang subur, sedangkan kerugian yang didapat adalah akan dirasakannya bencana alam, seperti gempa bumi, gunung meletus hingga tsunami.
Bicara mengenai bencana gempa bumi yang sering terjadi akibat aktivitas geologi ini sepertinya tidak akan dapat dihindari, terutama untuk yang bermukim di wilayah pulau-pulau tersebut. Sampai dengan saat ini belum ada alat yang dapat mendeteksi secara akurat waktu dan tempat kejadiannya gempa bumi, sedangkan seismograph yang masih menjadi alat paling diandalkan, hanya berfungsi untuk merekam dan mengukur besarnya gempa bumi ketika prosesnya terjadi.
Apa itu Skala Richter Gempa Bumi?
Setelah terjadi proses gempa bumi, biasanya kita akan mendapatkan informasi dari BMKG melalui berita-berita yang tersebar di media berupa besarnya gempa bumi dalam skala richter, namun masih banyak orang yang awam dengan parameter yang didapat untuk menentukan satuan ini.
Skala richter pada mulanya hanya digunakan di California selatan saja, namun berkembang dan banyak digunakan sebagai skala gempa bumi yang terjadi di tempat-tempat lainnya. Skala richter dihitung dalam satuan mikrometer dari amplitudo maksimum, biasanya sebuah rekaman gempa bumi dari seismometer pada jarak 100 km dari pusat gempa-nya. Skala richter ini sebenarnya hanya cocok untuk dipakai pada gempa-gempa dengan magnitudo gempa dibawah 6.0, sedangkan untuk diatas magnitudo itu skala richter menjadi tidak representatif lagi.
Walaupun skala richter merupakan perhitungan magnitudo gempa yang umum digunakan, namun kadang-kadang terjadi kesalahpahaman dalam pemberitaan di media-media, karena metoda yang dipakai kadang-kadang tidak disebutkan dalam pemberitaan di media, sehingga bisa saja terjadi antara instansi yang satu dengan instansi yang lainnya mengeluarkan angka magnitudo yang berbeda.

Mengetahui Skala Richter dari Efek Gempa yang Ditimbulkan
Para ahli geologi telah membuat suatu tabel yang memungkinkan orang awam dapat memprediksi skala richter gempa tanpa menggunakan seismometer. Parameter yang digunakan untuk mengetahui skala richter tersebut adalah efek yang terjadi dari gempa itu sendiri. Berikut ini adalah parameter yang memungkinkan orang awam untuk mengetahuinya:
- <2.0 Skala richter, berupa gempa kecil dan biasanya tidak terasa.
- 2.0 – 2.9 Skala richter, tidak terasa tetapi akan terekam oleh alat.
- 3.0 – 3.9 Skala richter, sering terasa getaran, tetapi tidak menimbulkan kerusakan.
- 4.0 – 4.9 Skala richter, parabot di dalam ruangan akan bergetar, suara gaduh bergetar, dan tidak ada kerusakan yang signifikan.
- 5.0 – 5.9 Skala richter, ada kerusakan besar pada bangunan dan mencakup area yang kecil, terjadi kerusakan kecil pada bangunan yang didesain dengan baik.
- 6.0 – 6.9 Skala richter, banyak terjadi kerusakan hingga radius 160 km.
- 7.0 – 7.9 Skala richter, terjadi kerusakan yang lebih serius dalam radius yang lebih luas.
- 8.0 – 8.9 Skala richter, terjadi kerusakan serius hingga radius ratusan mil.
- 9.0 – 9.9 Skala richter, terjadi kehancuran hingga ribuan mil.
- 10.0 – 10.9 Skala richter, kehancuran hingga satu benua.
- 11.0 – 11.9 Skala richter, akan terasa hingga separuh sisi bumi, biasanya akibat tumbukan meteotit.
- 12.0 – 12.9 Skala richter, akan terasa hingga keseluruh dunia, ini juga akibat jatuhnya sebuah meteorit yang sangat besar.
Gempa bumi adalah salah satu fenomena alam yang akan sangat sulit dihindari, terutama bagi masyarakat yang tinggal di area rawan terhadap bencana alam ini, seperti di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, Lombok, hingga Sulawesi. Dengan memiliki sedikit pengetahuan mengenai fenomena alam ini, setidaknya kita dapat me-minimalisir kerugian yang akan didapat, atau setidaknya kita dapat menyelamatkan nyawa keluarga kita yang lebih berharga dari sekedar harta benda.
Jika memang kita tinggal di wilayah yang memiliki potensi besar atau rawan terhadap bencana gempa bumi, maka kita dapat menelusuri gempa yang pernah terjadi dan memprediksi skala rchter gempa dari efek yang ditimbulkannya, untuk selanjutnya kita dapat merancang bangunan tempat tinggal kita agar lebih aman bila sewaktu-waktu gempa bumi akan terjadi kembali.
Sumber artikel : Alevizone Stories
Lihat produk menarik di : Alevizone Store
RECOMMENDED STORIES
Jangan Anggap Remeh Mineral Sulfide, Ini Buktinya…
Jangan anggap remeh mineral sulfide, walaupun tidak semuanya dapat bernilai…
Read MoreJangan Abaikan Perak, Karena Logam Ini Juga Mempunyai Nilai Ekonomis
Jangan abaikan perak, karena logam ini juga mempunyai nilai ekonomis,…
Read MorePerjalanan Emas dari Bijih Hingga Menjadi Emas Batangan
Perjalanan emas dari bijih hingga menjadi emas batangan tidak semudah…
Read MoreJangan Lupakan Tanaman Herbal Sebagai Sumber Daya Alam yang…
Jangan lupakan tanaman herbal sebagai sumber daya alam yang bernilai…
Read MoreSumber Daya Alam Air yang Tidak Akan Pernah Berhenti Dibutuhkan Oleh Manusia
Sumber daya alam air yang tidak akan pernah berhenti dibutuhkan…
Read MoreCara Mudah Menguji Batuan yang Mengandung Emas
Batuan yang mengandung emas akan sulit dikenali oleh orang-orang awam…
Read More