fbpx

Mungkinkah Kecanggihan Drone dapat Menggantikan Keindahan Layang-layang?

drone-layang-layang-1

Selain untuk hobi, drone juga telah memberikan banyak manfaat di banyak bidang industri, bahkan sekarang sudah banyak komunitas penggemar drone terbentuk. Namun apakah kecanggihannya dapat menggantikan keindahan layang-layang?

Para penggemar layang-layang akan mendapatkan sensasi tersendiri ketika menerbangkan layang-layangnya, apalagi jika layang-layang tersebut dibuat sendiri dengan beraneka ragam bentuk dan warna. Akan ada rasa bangga jika layang-layang buatan sendiri itu memiliki banyak keunikan, karena pada dasarnya itu adalah sebuah karya seni warisan budaya masa lampau yang masih bertahan hingga saat ini.

Komunitas para penggemar layang-layang biasanya akan selalu menghadiri festival yang sering diadakan di berbagai daerah dan negara, bahkan pesertanya dihadiri dari berbagai negara di dunia. Seiring berjalannya waktu permainan atau hobi yang berhubungan dengan udara telah berkembang hingga menggunakan teknologi canggih yang dikendalikan dari jarak jauh. Mainan udara yang dikendalikan menggunakan remote control ini ialah Unmanned Aerial Vehicle disingkat UAV, dalam bahasa Indonesia pesawat nirawak atau sering disebut juga dengan drone.

Layang-layang vs Drone

Layang-layang sebenarnya menjadi cikal bakal lahirnya drone, dimana permainan ini ialah tentang bagaimana cara orang mengendalikan mainan yang terbuat dari kertas, ditopang rangka kayu lidi dan dikendalikan menggunakan seutas benang kenur. Permainan yang pertama kali diperkenalkan dari negeri China ini memiliki dua jenis sesuai dengan keinginan penggemarnya, yaitu layang-layang hias dan layang-layang adu. Sensasi yang didapat dari layang-layang ialah keindahan berbagai bentuk dan sensasi saat diadu dengan lawan-lawannya.

Drone sendiri yang ide awalnya diambil dari layang-layang sebenarnya merupakan permainan udara yang dikendalikan dari jarak jauh menggunakan remote control dan tanpa menggunakan benang kenur. Namun ada juga sebagian yang menganggap jika drone ide awalnya lahir dari balon udara pada tahun 1849 oleh Negara Austria yang digunakan pada suatu peperangan. Pemikiran penggunaan balon udara yang digunakan dalam peperangan dan menghasilkan kemenangan tersebut mendorong perkembangan teknologi drone saat ini serta sangat mempengaruhi sejarah teknologi udara.

Festival layang-layang yang menampilkan atraksi keindahan seni diatas langit

Karya Seni dan Teknologi

Layang-layang adalah sebuah seni dalam mengendalikan sebuah benda di udara yang akan memenuhi keindahan langit, hal tersebut yang membuat para penggemar layang-layang masih menganggap jika drone tidak dapat menggantikan fungsi dari layang-layang.

Drone sendiri sebenarnya merupakan sebuah miniatur pesawat tanpa penumpang berukuran kecil yang dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu drone lebih memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk melakukan berbagai banyak pekerjaan yang memerlukan sebuah dokumentasi dari udara, baik itu rekaman foto atau video. Namun berbagai komunitas berbeda yang hadir telah berhasil memanfaatkan drone sebagai hobi baru dimasa depan dan akan digemari oleh banyak orang.

Sebuah foto yang diambil dari kamera drone, menunjukan jika teknologi dapat menghasilkan sebuah karya seni

Seni dan teknologi seperti dua arah mata angin yang berbeda, namun dua perbedaan itu dapat menghasilkan sebuah karya luar biasa yang sangat fenomenal. Teknologi tanpa sentuhan sebuah karya seni hanya akan digunakan sesuai dengan kebutuhannya saja, berbeda jika sebaiknya.

Drone hadir dari sebuah kebutuhan yang ditunjang dengan berbagai macam teknologi canggih di dalamnya, namun teknologi yang disematkan tersebut berhasil dimanfaatkan untuk menjadi sebuah karya seni berharga, seperti seni fotografi udara dan cinematic udara.

Sumber artikel : Alevizone Stories

Lihat produk menarik di : Alevizone Store

RECOMMENDED STORIES

Alevizone.com

Cyber Media & Online Store for Men’s Lifestyle

Copyright 2019