Paham dan Sadar Profesi Sedari Dini Sebelum Terjun Kedalamnya

Paham dan sadar profesi sedari dini sebelum terjun kedalamnya mungkin hanya sebagian orang saja yang menyadarinya, karena setelah ada di dalamnya kebanyakan orang melupakan profesionalisime dan hanya sekedar menjalankan pekerjaan tanpa adanya rasa tanggung jawab yang tinggi.

Ini terjadi dan ditemukan bukan hanya untuk satu atau dua profesi saja, namun terjadi hampir di banyak profesi pekerjaan yang ditemukan. Berbagai profesi di dalam dunia pekerjaan ada karena tuntutan kebutuhan manusia, namun dari berbagai macam profesi ini ada beberapa diantaranya yang bersifat kemanusiaan, pelayanan masyarakat dan pengabdian terhadap negara. Profesi yang bersifat seperti tersebut memerlukan rasa empati dan kemanusiaan yang tinggi, mau tidak mau atau suka tidak suka itulah resiko yang harus dijalani, sehingga dari sebelum terjun kedalam profesi ini orang-orang yang menginginkannya sudah harus paham dan sadar dengan segala konsekuensinya, karena itulah pilihannya.

Apa itu Profesi dan Profesional?

Profesi memiliki makna “janji untuk memenuhi kewajiban melakukan tugas khusus secara tetap atau permanen”. Profesi juga merupakan suatu pekerjaan yang memerlukan pelatihan dan penguasaan terhadap pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki organisasi, kode etik, sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Sedangkan seseorang sudah dapat dikatakan profesional jika dapat menjalankan profesinya dengan kompeten dan penuh tanggung jawab.

Profesi dapat dikatakan suatu pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Jika ditinjau dari syarat dan karakteristik untuk sebuah profesi, maka dapat dijabarkan berdasarkan 1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoritis, 2 Asosiasi profesional, 3. Pendidikan yang ekstensif, 4. Ujian kompetensi, 5. Pelatihan institutional, 6. Lisensi, 7. Otonomi kerja, 8. Kode etik, 9. Mengatur diri, 10. Layanan publik dan altruisme, 11. Status dan imbalan yang tinggi.

Apapun profesi yang dimiliki, pada dasarnya itu semua adalah untuk mendapatkan imbalan dan status agar mendapatkan pengakuan ditengah masyarakat, sehingga seseorang dapat dikatakan sukses menjalankan profesinya jika sudah mendapatkan imbalan yang tinggi dan status prestise yang tinggi. Namun semua itu kembali pada sifat dasar profesi yang dijalankannya, dimana profesi yang sifatnya pelayanan publik maka harus siap melayani masyarakat dengan sepenuh hati, profesi yang sifatnya pengabdian terhadap negara maka siap mengabdi dengan sepenuh hati dan profesional tanpa berharap mendapatkan imbalan yang lebih, mau tidak mau atau suka tidak suka itulah pilihannya.

Penyalahgunaan Profesi untuk Kepentingan Pribadi

Tragedi Busang adalah salah satu contoh dimana sebuah profesi dapat tercoreng karena dilakukan dengan rasa tidak tanggung jawab oleh pelakunya. Penyimpangan dalam menjalankan profesi pada kasus Busang memberikan dampak yang cukup besar dan luas, karena ini tidak hanya mencoreng satu nama saja, namun telah mencoreng kepercayaan terhadap hampir semua orang yang memiliki profesi yang sama. Untuk memperbaiki kepercayaan itu tidak mudah, bisa dikatakan perlu memakan waktu yang lama dan membangun sistem mulai dari nol kembali.

Sifat arogansi, merasa memiliki power dan semena-mena terhadap sesama penguna jalan bisa dikatakan adalah salah satu jenis penyelewengan dan penyalahangunaan profesi untuk kepentingan pribadi. Menggunakan lampu strobo dengan suara klakson yang seolah-olah akan ada suatu bencana disaat tidak sedang melakukan perjalanan dinas yang penting sebenarnya telah membuat kepanikan dan membahayan pengguna jalan lainnya, mungkin ini salah satu jenis penyalahgunaan profesi untuk kepentingan pribadi yang tidak disadari.

Ketika akan masuk kedalam sebuah profesi yang sifatnya pelayanan terhadap masyarakat, seharusnya mereka paham dengan segala konsekuensinya. Mereka juga seharusnya sadar jika profesi mereka ada karena kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan. Namun kenyataan yang ada adalah masih banyak para oknum yang tidak menjalankan profesi di bidang ini dengan pemahaman dan kesadaran yang tinggi, sehingga pelayanan terhadap masyarakat terkesan dilakukan dengan tidak profesional dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Yang menjadi momok paling mengerikan dalam penyalahgunaan profesi adalah mengambil yang seharusnya bukan menjadi haknya. Untuk yang satu ini sebenarnya kembali kepada empati dan rasa kemanusiaan serta akhlak pelakunya. Korupsi bisa dikatakan suatu penyalahagunaan profesi yang paling hina dan mengerikan, bayangkan saja uang yang seharusnya dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat miskin harus masuk kedalam kantung yang digunakan untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya saja.

Pada dasarnya seseorang dapat menjadi seorang profesional yang memiliki rasa tanggung jawab tinggi kembali pada pemahaman dan kesadaran terhadap profesi yang akan digelutinya. Siap dengan konsekuensi dan segala resiko yang akan dihadapi ketika masuk kedalam lingkungan sebuah profesi pekerjaan adalah langkah awal untuk menjadi seorang profesional, karena masih banyak rentetan persyaratan lainnya yang harus dipenuhi.

Pendidikan akademis yang tinggi ternyata tidak menjamin seseorang akan menjadi profesional, karena ini hanya sebuah formalitas untuk mendapatkan kedudukan dan jabatan saja. Posisi dan status pekerjaan yang aman serta nyaman hanya akan membunuh profesionalisme seseorang, karena mereka tidak akan mendapatkan sanksi yang sesuai ketika telah melakukan kelalaian dalam pekerjaannya.

Penyalahgunaan profesi seperti korupsi, arogansi dan tidak memberikan pelayanan masyarakat yang baik hanya dianggap hal yang biasa saja, namun hal seperti ini akan berjalan sampai kapan? Bagi seseorang yang baru akan memasuki dunia pekerjaan dengan berbagai profesi yang akan digelutinya, jangan sampai hanya akan menjadi seperti sehelai kain putih yang terkena noda hitam dan sulit untuk dibersihkan.