Penggemar Aktivitas Outdoor Seharusnya Mengerti Cara Membaca Garis Kontur pada Peta

“Penggemar aktivitas outdoor seharusnya mengerti bagaimana cara membaca garis kontur pada peta, karena garis kontur yang ada pada peta dapat memberikan gambaran kondisi medan yang akan dihadapi nantinya”

Garis-garis kontur yang biasa ada pada peta bagi kebanyak orang seperti tidak ada artinya, padahal garis-garis kontur tersebut memiliki arti yang sangat penting, sehingga jika sebuah peta tidak memiliki garis kontur maka bisa dikatakan itu bukanlah sebuah peta yang lengkap.

Peta biasa digunakan oleh para penggemar aktivitas outdoor sebagai penunjuk lokasi atau penunjuk arah jalan dan ketinggian suatu lokasi dari muka air laut. Apapun aktivitas outdoor yang dijalani, apakah itu hiking, memancing, climbing, bersepeda, hingga off road. semuanya akan memerlukan peta dengan skala disesuaikan dengan keperluan dan jangkauan area aktivitasnya. Jika seseorang mengaku sebagai penggemar aktivitas outdoor tetapi tidak dapat membaca arti dari garis-garis kontur yang ada pada peta, maka semua pengalaman yang diceritakannya hanyalah isapan jempol belaka.

Garis-garis kontur yang ada pada peta utamanya memiliki arti sebagai penunjuk titik ketinggian, bentuk permukaan bumi dan tingkat kemiringan atau keterjalan lereng yang ada pada permukaan bumi. Bagi banyak orang awam yang tidak banyak melakukan aktivitas outdoor dan tidak memerlukan peta untuk aktivitasnya sebaiknya sedikit mengerti arti dari garis-garis kontur yang ada pada peta, karena sewaktu-waktu pengetahuan ini akan diperlukan, terutama bagi para Pria. Garis-garis kontur yang ada pada peta pada umumnya mencirikan tiga jenis permukaan bumi, yaitu pemukaan bumi dengan lereng curam – sangat curam, permukaan bumi dengan kecuraman lereng sedang, dan garis kontur yang menunjukan permukaan bumi landai.

Permukaan Bumi dengan Kemiringan Lereng Curam – Sangat Curam

Garis kontur yang dibentuk dari kondisi permukaan bumi seperti ini pada umumnya memiliki ciri yaitu jarak yang rapat antara setiap garis kontur-nya. Semakin rapat jarak antara garis kontur, maka menunjukan semakin curam lereng pada permukaan bumi yang dimaksud. Selain menunjukan tingkat kemiringan lereng, garis kontur yang utamanya adalah sebagai penunjuk ketinggian suatu permukaan bumi dari muka air laut.

Permukaan bumi yang ditunjukan oleh bentuk garis kontur seperti ini biasanya ditemukan pada dataran tinggi, seperti pegunungan dan perbukitan, atau bisa ditemukan juga pada dataran rendah yang memiliki tingkat kemiringan lereng terjal, seperti jurang atau pesisir laut dengan susunan tebing batu karang.

Permukaan Bumi dengan Kemiringan Lereng Sedang

Bentuk kontur dari permukaan bumi seperti ini biasanya memiliki jarak yang lebih renggang antara garis kontur yang terbentuk. Pola garis kontur seperti ini biasanya terbentuk dari kondisi permukaan bumi berupa perbukitan dengan ketinggian sedang dari permukaan air laut. Contoh yang sering kita jumpai dari bentuk garis kontur seperti ini adalah perkebunan yang berada di atas perbukitan.

Permukaan Bumi dengan Kemiringan Lereng Landai hingga Datar

Para penggemar aktivitas outdoor biasanya kurang menyukai dengan pola garis kontur seperti ini, karena pola garis kontur seperti ini biasanya hanya berupa pedataran saja yang sangat tidak menantang. Ciri dari permukaan bumi seperti ini ditunjukan dengan jarak antara garis kontur yang berjauhan atau sangat renggang. Pola garis kontur seperti ini dapat kita lihat pada persawahan, pantai, atau padang pasir yang luas.

Para penggemar aktivitas outdoor wajib dapat membaca arti dari bentuk-bentuk garis kontur yang ada pada peta, karena garis-garis kontur tersebut dapat memberikan gambaran kondisi medan yang akan dihadapi nantinya, sehingga persiapan dapat dilakukan lebih matang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.