fbpx

Sumberdaya Alam Non-Logam dan Batubara yang Mempunyai Nilai Ekonomis Cukup Tinggi dan Belum Dimanfaatkan Secara Optimal

Sumberdaya alam non-logam dan batubara kurang diminati oleh perusahaan-perusahaan besar yang bergerak dibidang pertambangan, sebenarnya justru hal ini dapat menjadi kesempatan besar bagi para pengusaha kelas menengah yang jeli dalam melihat peluang.

Bicara mengenai mineral logam seperti emas, nikel, timah, besi, tembaga, perak dan aluminium hingga batubara seperti tidak ada habisanya, karena mineral logam dan batubara memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi dan akan selalu dibutuhkan sebagai bahan baku industri. Pada umumnya perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang pertambangan kurang minat dengan sumberdaya alam selain logam dan batubara, karena mereka menganggap keuntungan yang akan didapatnya bukan untuk level mereka.

Sebenarnya ini adalah peluang besar bagi para pengusaha kelas menengah untuk mengelola sumberdaya alam non-logam dan batubara, itupun jika mereka sadar manfaat dan jeli dalam mengambil peluang ini. Sumberdaya alam non-logam dan batubara ini kurang menjadi perhatian banyak orang, padahal jika pandai mengelola mulai dari penambangan hingga penjualannya, secara ekonomis akan sangat menguntungkan. Bahkan beberapa diantaranya sangat dibutuhkan sebagai bahan baku di beberapa industri, dan tanpa kita sadari barang industri itu sangat dekat di sekitar kita.  

Bentonit

Bentonit di mata orang awam hanya sebuah batu lempung biasa saja, namun jenis batu lempung hasil dari proses alterasi dari batuan asalnya ini sangat sering kita jumpai, bahkan dalam jumlah yang sangat banyak. Namun lempung jenis ini memiliki beberapa kriteria untuk dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomis.

Bentonit adalah salah satu jenis lempung yang paling banyak dicari dan dibutuhkan, karena jenis lempung ini memiliki banyak manfaat. Bentonit sendiri terbagi kedalam dua jenis, yaitu Na-bentonit (natrium bentonit) dan Ca-bentonit (kalsium bentonit), dimana Na-bentonit biasanya digunakan dalam bidang kontruksi teknik sipil, pengeboran serta pengecoran logam; sedangkan Ca-bentonit lebih banyak digunkaan sebagai bahan baku proses pemurnian minyak kelapa sawit dan kosmetik. 

Lapisan batu lempung bentonit - Foto diambil dari wikipedia.co.id

Kapur

Batu kapur merupakan batuan yang terbentuk dari proses sedimentasi fosil terumbu karang dan terjadi dalam proses geologi pada jutaan tahun yang lalu, sehingga batu kapur kaya dengan unsur kalsium karbonat, kalsium oksida dan kalsium hidroksida. Selain itu kapur juga dapat bercampur dengan mineral magnesium yang bernama dolomit.

Dari unsur-unsur yang terdapat di dalamnya, membuat batu kapur memiliki banyak manfaat yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Beberapa manfaat dari batu kapur diantaranya adalah sebagai bahan baku semen, industri sabun, pemutih, pelarut, bahan dehidrasi, flokulan, arsitek bangunan, pelumas, pulp sulfat, netralisasi PH air dan stabilitas tanah.

Kebutuhan kapur di masa depan akan sangat tinggi di dalam bidang pertanian, karena kapur sangat efektif untuk menikan PH tanah agar menjadi netral. Sehingga lahan-lahan yang awal mulanya kurang berfungsi karena memiliki PH tanah yang rendah akan menjadi bermanfaat untuk lahan pertanian dengan bantuan kapur dalam me-netralisir kadar PH di dalamnya.

Gunung Kapur Klapanunggal - Foto diambil dari metropolitan.id

Belerang

Belerang atau sulfur adalah sumberdaya alam non-logam dan batubara yang memiliki beberapa unsur penting dan bermanfaat untuk manusia di dalamnya. Mineral berwarna kuning ini biasanya dapat kita temukan di sekitar kawah gunung berapi. Sampai dengan saat ini walaupun sudah banyak yang memanfaatkan belerang, namun kebanyakan proses penambangannya masih manual dan hanya menggunakan tenaga manusia saja, padahal belerang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi dan banyak manfaatnya untuk kehidupan manusia.

Mineral non-logam yang memiliki aroma yang sangat khas dan kurang disukai oleh banyak ini memiliki manfaat di bidang pertanian, kecantikan dan kesehatan sebagai anti bakteri atau jamur kulit.

Penambangan belerang yang masih manual - Foto diambil dari alodokter.com

Zeolit

Zeolit mungkin masih sangat jarang ditemukan dibandingkan dengan mineral non-logam dan batubara lainnya, namun mineral ini banyak sekali manfaatnya untuk kehidupan manusia, tetapi pemanfaatannya masih sangat belum optimal. Secara geologi, asal mulanya zeolit ditemukan dalam batuan tuf yang terbentuk dari hasil sedimentasi dan debu vulkanik yang telah mengalami proses alterasi.

Seiring kemajuan di bidang science, pemanfaatan zeolit kini sangat berkembang, terutama di bidang industri dan pertanian. Sifat-sifat kimia dan fisika yang ada di dalam zeolit sebenarnya cukup rumit, sehingga masih banyak orang yang tidak mengetahui manfaatnya. Saat ini zeolit paling sering digunakan untuk kepentingan penjernihan air dan menghilangkan bau tidak sedap karena kualitas air-nya, sehingga mineral non-logam ini suatu saat nanti akan sangat dibutuhkan seiriing dengan kebutuhan manusia akan air. 

Bukit yang memiliki kandungan endapan mineral zeolit - Foto diambil dari andyyahya.com

Sumberdaya non-logam dan batubara diatas hanya beberapa contoh saja, jika sebenarnya bumi ini kaya akan sumberdaya alam yang masih banyak belum dioptimalkan manfaatnya. Mineral-mineral logam seperti emas, perak, tembaga, nikel dan aluminium memang masih menjadi incaran perusahaan-perusahaan di bidang pertambangan untuk dapat mengeruk sebanyak-banyaknya hasil kekayaan bumi ini. Bagi Anda yang ingin memanfaatkan sumberdaya alam yang bernilai ekonomis, beberapa contoh sumberdaya alam non-logam dan batubara diatas dapat menjadi alternatif yang dapat dipilih.

Sumber artikel : Alevizone Stories

Lihat produk menarik di : Alevizone Store

RECOMMENDED STORIES

Alevizone.com

Cyber Media & Online Store for Men’s Lifestyle

Copyright 2019