fbpx

Tanah Air Indonesia yang Kaya dan Luas dengan Perkebunan Kelapa Sawit, Namun…

Tanah air Indonesia yang kaya dengan tanaman perkebunan sawit bukanlah omong kosong. Pulau Sumatra dan Kalimantan adalah dua pulau besar di Indonesia yang memiliki lahan luas dan banyak digunakan untuk perkebunan sawit, namun…

Perkebunan sawit yang luas merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia, karena dari perkebunan sawit diharapkan bisa menyerap pendapatan negara dan tentu membuka lahan pekerjaan baru. Walaupun memberikan banyak manfaat untuk negara, namun ada beberapa hal yang perlu ditelaah sehingga dapat memberikan banyak kebaikan dan manfaat lebih untuk rakyat Indonesia.

Lahan-lahan yang digunakan untuk perkebunan sawit pada umumnya memanfaatkan tanah negara dengan ijin Hak Guna Usaha (HGU). Namun ada juga perkebunan sawit yang dikelola diatas tanah pribadi, yang satu ini biasanya adalah perkebunan sawit rakyat yang dikelola secara perorangan. 

Perkebunan Sawit Memerlukan Lahan yang Sangat Luas

Perkebunan sawit pada dasarnya adalah merupakan bisnis pertanian yang sangat menjanjikan dan dapat memberikan banyak keuntungan bagi pengelolanya. Namun hal itu berlaku jika tanaman sawit tersebut dalam jumlah yang sangat banyak, artinya semakin banyak tanaman sawit yang ditanam, maka keuntungan yang didapat akan semakin banyak dan tentu hal ini memerlukan lahan yang sangat luas.

Dikutip dari money.kompas.com, total luas kebun kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2019 saja telah mencapai hingga 14.456.611 hektar dan jumlah ini akan terus meningkat. Dari seluas itu pengelolaan perkebunan kelapa sawit sebanyak 59,94 persen-nya dikelola oleh Perusahaan Besar Swasta (PBS) dan sisanya sebanyak 40,79 persen dikelola oleh rakyat, sedangkan Perkebunan Besar Nasional hanya sebanyak 4,27 persen.

Pulau Sumatra dan Kalimantan adalah dua buah pulau besar di Indonesia yang memiliki perkebunan kelapa sawit terbesar. Provinsi Riau, Sumatra Utara, Sumatra Selatan dan Jambi adalah wilayah yang memiliki lahan perkebunan kelapa sawit terluas di Pulau Sumatra, sedangkan di Pulau Kalimantan berada di wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. 

Kenapa Minyak Goreng Bisa Langka?

Dari perkebunan kelapa sawit yang seluas itu, ternyata tidak membuat minyak goreng sebagai produk yang dihasilkannya akan selalu mudah didapat dengan harga murah. Keterbatasan stok minyak goreng di pasaran sebenarnya sangat ironis sekali, karena berbanding terbalik dengan kenyataan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki perkebunan kelapa sawit dengan lahan yang sangat luas.

Entah apa yang terjadi, namun ini merupakan fenomena aneh dan sangat sulit diterima oleh akal sehat, karena secara teori dan hitung-hitungan matematika hal ini seharusnya tidak perlu terjadi. Yang paling merasakan dampak akibat kelangkaan stok minyak goreng ini tentu masyarakat di kelas menengah kebawah, terutama para pedagang yang sangat memerlukannya.

Upaya penetapan harga eceran tertinggi (HET) justru membuat para pedagang sulit untuk mendapatkannya, karena penyaluran minyak goreng ini seperti ada yang mengendalikannya dan tidak berpihak pada rakyat kecil. Jadi penyebab kelangkaan minyak goreng dipasaran ini hanya bisa dijawab oleh Pemerintah melalui instansi yang diberi wewenang dan bertanggung jawab untuk mengurus semuanya.

Kelangkaan minyak goreng berbanding terbalik dengan luasnya kebun sawit di Indonesia

Ironis sekali dengan apa yang terjadi saat ini, karena seperti diketahui jika Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dan itu merupakan suatu kebanggaan. Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang ahli dan akademisi “jika kita tidak boleh sekali-kali membenci kelapa sawit” dan kenyataannnya seperti itu, karena memang kita membutuhkannya. Namun dengan terjadinya kelangkaan minyak goreng sebagai produk yang dihasilkan oleh kelapa sawit, seharusnya semua dapat ditelaah mulai dari hulu hingga hilir.

RECOMMENDED STORIES

Alevizone.com

Cyber Media & Online Store for Men’s Lifestyle

Copyright 2019