fbpx

Wabah Virus Corona Melanda, Bagaimana dengan Pekerja di Remote Area?

Wabah virus corona melanda, bagaimana dengan pekerja di remote area? pertanyaan itu beberapa akhir ini tidak asing di telinga saya, kebetulan teman-teman di lingkungan saya bergaul banyak yang berprofesi sebagai pekerja yang dituntut untuk bekerja di remote area, seperti geologist, surveyor hingga engineer di dunia pertambangan. Mereka sangat was-was dengan kondisi saat ini, namun kondisi yang menuntut mereka untuk tetap bekerja

Perbincangan mengenai virus corona ini sangat lekat di telinga saya pada beberapa minggu belakangan ini, hal ini wajar saja karena virus ini bisa dibilang sangat ganas, bayangkan saja sudah ribuan korban meninggal dunia yang diakibatkan oleh virus ini. Menurut beberapa sumber yang pernah saya baca, saat ini korban di Indonesia terus merangkak naik dan entah sampai kapan akan berakhir.

Para pekerja kantoran di perkotaan sudah mulai merasakan dampaknya, bahkan sebagian besar perusahaan yang peduli dengan wabah ini sudah memberlakukan kerja di rumah. Wajar saja jika kebijaksanaan itu dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dan instansi pemerintah, karena mereka berpotensi sangat besar tertular oleh virus yang ganas ini.

Bicara mengenai resiko tinggi tertular oleh virus corona kepada para pekerja diperkotaan sangatlah wajar, karena mereka punya aktivitas yang beresiko tinggi tertular oleh virus ini, mulai dari berangkat kerja hingga pulang kerja. Lalu bagaimana dengan para pekerja yang banyak melakukan aktivitas bekerjanya di luar ruangan atau remote area, seperti geologist, surveyor atau para engineer di dunia pertambangan?

Bekerja di Remote Area

Remote area adalah suatu daerah terpencil, dimana area itu jauh dari jangkauan lingkungan manusia, biasanya tempat ini jauh di daerah pedalaman. Ada beberapa profesi yang menuntut untuk bekerja di remote area, orang-orang yang dituntut untuk melakukan pekerjaan di remote area sudah terbiasa dan siap dengan segala resiko yang akan dijumpainya, mulai dari binatang buas hingga penyakit akibat virus, seperti virus malaria dan bahaya biologi lainnya. Namun untuk wabah virus corona mereka sangatlah was-was, padahal mereka jauh dari jangkauan penduduk dan orang-orang yang ada di lingkungan mereka hanyalah sesama pekerja saja. 

Profesi yang dituntut untuk melakukan pekerjaan di remote area diantaranya adalah geologist, surveyor, biologist hingga pekerja tambang dan perminyakan. Namun jangan salah, walaupun mereka bekerja di remote area, mereka juga sering melakukan perjalanan jauh, seperti perjalanan cuti atau perjalanan dinas untuk urusan pekerjaan.

Photo oleh PGB

Keuntungan dan Resiko Kerja di Remote Area Saat Wabah Virus Corona Melanda

Seperti kita ketahui remote area adalah tempat terpencil yang jauh dari jangkauan manusia dan biasanya lokasi ini berada di hutan pedalaman. Tetapi ada juga beberapa lokasi kerja remote area yang sudah memiliki fasilitas memadai, bahkan bisa dibilang cukup maju, contohnya adalah lokasi tambang milik Freeport di Papua dan beberapa lokasi tambang lainnya. 

Keuntungan Bekerja di Remote Area

Walaupun berada di lokasi terpencil dan jauh dari hiruk pikuk aktivitas manusia, bekerja di remote area pada saat wabah virus corona melanda akan memberikan banyak keuntungan bagi para pekerja. Salah satu contoh keuntungan yang bisa didapat adalah tidak banyak berinteraksi dengan orang asing sehingga kecil kemungkinan tertular virus corona dari orang lain yang tidak diketahui kondisi kesehatannya, selain itu mereka juga akan mendapatkan udara segar yang menyehatkan. Area terbuka dan masih alami akan didapat oleh pekerja yang bekerja di lokasi terpencil, sehingga biasanya mereka memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik daripada pekerja di perkotaan.

Resiko yang Harus Dihadapi

Selain banyak keuntungan yang didapat oleh pekerja yang bekerja di remote area tidak menutup kemungkinan juga mereka mendapatkan resiko dari dampak virus corona ini. Bekerja di remote area bukan berarti mereka akan selalu diam di site dalam jangka waktu yang lama, beberapa perusahaan (biasanya perusahaan tambang dan perminyakan) memberlakukan cuti priodik bagi setiap karyawannya, dan karyawan tersebut datang dari banyak daerah tempat tinggal yang berbeda. Disaat perjalanan cuti priodik karyawan tersebutlah yang dapat memberikan potensi tertular oleh virus corona.

Dalam kondisi dengan resiko membawa penularan virus corona tersebut beberapa perusahaan memberlakukan kebijaksanaan untuk menutup atau me-isolasi sementara area kerjanya. Yang dikhawatirkan adalah jika salah satu karyawan terkena virus corona maka tidak menutup kemungkinan banyak karyawan yang akan tertular. Kondisi remote area dengan sarana terbatas sangat dikhawatirkan, sehingga pada akhirnya kesadaran dari karyawan sendirilah yang bisa membantu mereka. Salah satu bentuk kesadaran yang dapat dilakukan misalnya seperti selalu menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak dengan sesama karyawan dan menjaga kesehatan diri sendiri.  

RECOMMENDED STORIES

Alevizone.com

Cyber Media & Online Store for Men’s Lifestyle

Copyright 2019